1. Tujuan Politik Ekspansionis
  Hitler bermimpi menjadikan Jerman sebagai kekuatan utama dunia dan meraih "lebensraum" (ruang hidup) bagi bangsa Jerman. Ambisi ini memerlukan kontrol total dan kepatuhan rakyat untuk mewujudkannya.
2. Keinginan Membangun Identitas Nasional yang Kuat
  Hitler ingin menciptakan rasa nasionalisme yang kuat di antara rakyat Jerman. Untuk itu, ia perlu memastikan semua orang sepakat dengan visinya dan tunduk pada otoritasnya.
3. Pengaruh Ideologi Nazi
  Ideologi Nazi yang dibangun Hitler mewajibkan adanya hierarki tegas, di mana sang pemimpin dianggap tidak bisa digantikan atau disalahkan. Gaya ini membutuhkan sentralisasi kekuasaan yang kuat.
4. Ketakutan akan Perlawanan
  Gaya kepemimpinan totaliter menjadi sarana bagi Hitler untuk menekan kemungkinan perlawanan. Ia paham bahwa untuk mencapai tujuannya, ia harus meredam setiap ancaman yang muncul.
How: Bagaimana Gaya Kepemimpinan Hitler Diterapkan?
Bagian ini menjelaskan cara-cara spesifik yang digunakan Hitler untuk menerapkan gaya kepemimpinannya. Beberapa poin yang bisa dikembangkan meliputi:
1. Propaganda
  Hitler menggunakan propaganda secara masif untuk membentuk opini dan persepsi rakyat Jerman. Propaganda Nazi di bawah arahan Joseph Goebbels memainkan peran kunci dalam memperkuat citra Hitler sebagai pemimpin yang luar biasa.
2. Pembersihan Politik
  Hitler mengeliminasi musuh-musuh politiknya melalui cara-cara ekstrem, termasuk pembunuhan dan intimidasi. Contoh paling terkenal adalah "Night of the Long Knives," ketika Hitler menyingkirkan tokoh-tokoh SA yang dianggap berpotensi mengancam kekuasaannya.
3. Pembentukan Organisasi dan Milisi
  Hitler membentuk organisasi seperti Hitler Youth dan SS yang loyal padanya. Organisasi-organisasi ini memiliki tugas khusus untuk mendoktrin masyarakat dan mengawasi serta melindungi Hitler dari ancaman.
4. Kontrol Total di Pemerintahan
  Hitler menciptakan sistem pemerintahan yang terpusat, di mana segala keputusan penting berasal darinya. Ini termasuk kendali penuh atas militer dan kebijakan ekonomi negara, yang hanya bisa dijalankan dengan persetujuannya.