Cerita lama ini seketika kembali memenuhi pikiran saya manakala hari ini 2 september 2024 indonesia sedang bersiap menunggu kedatangan Paus Fransiskus yang akan berkunjung pada tanggal 3-6 september 2024 besok ini.
 Gairah Ziarah Iman yang hampir tenggelam di tengah hiruk pikuk duniawi dan gaya hidup hedonisme yang kian marak, tetapi harapan iman itu masih ada
Benar adanya bahwa Keheningan bathin bersama Tuhan sejatinya harus dipupuk dan dirawat jika kita sadar dan memahami bahwa keberadaan, gerak dan langkah kita bukan karena kehebatan diri, tetapi  karena ada Zat yang Maha Murah yang memberinya.
 Tahun 1989  Taman Doa Kristus Raja ini diresmikan dan diberkati oleh Paus Yohanes Paulus II dalam kunjungan Apostoliknya di Maumere 11 Oktober 1989. Walaupun masih kecil, tapi Saya bisa merasakan energi dan sukacita iman yang dibawa beliau saat itu. Perayaan Ekaristi yang khusuk dilaksanakan di lapangan Gelora Samador da cunha yang diikuti sekitar duapuluh ribuan umat katolik.
Lalu ada kenangan lain seperti kita bisa berkunjung dan melihat Kamar dan tempat tidur yang digunakan beliau saat itu yakni terletak di Seminari Tinggi St. Paulus Ledalero Maumere.
Ada cerita mujizat dari Patung Kristus Raja ini, yakni pada tanggal 12-12-1992 terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat di wilayah Flores, dan Maumere sebagai salah satu tempat yang merasakan dampak yang sangat hebat saat itu karena sampai menimbulkan tsunami hingga pulau kecil disekitarnya seperti pulau babi tenggelam.
Letak atau jarak Patung Kristus Raja ini kira -kira 200 meter dari  laut dengan posisi muka menghadap ke arah kota Maumere atau ke arah gunung. Pada saat kejadian tsunami, ada saksi mata yang melihat patung Kristus Raja ini berbalik ke arah Laut dan mengangkat tangannya seperti menahan tsunami.
Setelah kejadian gempa dan tsunami, semua bangunan di seluru kota roboh dan porak poranda tak tersisa, tetapi patung Kristus raja ini tetap kokoh, tegak berdiri di posisi yang sama tanpa bergeser sejengkalpun.