Mohon tunggu...
LISA UMAMI
LISA UMAMI Mohon Tunggu... Guru - GURU

"URIP IKU URUP"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.3

7 Oktober 2024   08:55 Diperbarui: 7 Oktober 2024   09:25 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           Sebagai pemimpin pembelajaran kita harus memiliki keterampilan coaching untuk dapat  memaksilakan potensi -- potensi rkan sejawat. Utamanya bagi murid di kelas. Dengan coaching, memudahkan guru menggali ide ide solutif dari murid secara berkelanjutan agar mereka tidak kehilangan arah dan menuntun murid pada tujuan yang positif.

Paradigma berfikir coching sangat sesuai denga filosofi Ki Hajar Dewantara yaitu tentang system among dan tut wuri handayani         yang semuanya bertujuan untuk menuntun murid pada keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi tingginya bagi mrid (utamanya) dan seluruh warga sekolah untuk menciptakan kondisi ell-being bagi sekolah.

Pemikiran Reflektif terkait pengalaman belajar

             Materi coaching untuk supervise akademik memberikan pengalaman yang baru bagi saya, utamanya dalam menerapkan percakapan coaching dengan menggunakan Alur TIRTA sehingga saya benar -- benar merasa lega Ketika saya dapat meuntun coachee menemukan solusinya. Dari modul ini saya mempu menerapkan prinsip -- prinsip coaching Ketika melakukan coaching dengan rekan sejawat dan murid murid saya. Namun, saya masih perlu banyak belajar dalam mengasah kompetensi inti coaching yaitu membuat pertanyaan -- pertanyaan berbobotketika melakukan percakapan coaching untk menggali ide ide kreatif dari coachee saya.

Dengan modul ini sangat signifikan berpengaruh terhadap kompetensi dan kematangan pribadi saya dalam melakukan kolaborasi dengan rekan sejawat dn murid saya untuk meningkatkan kinerja saya sebagai pendidik uang seharusnya memiliki berbagai kompetensi termasuk pengembangan diri coaching dalam supervise akademik.

Analisis untuk implementasi dalam kontes CGP

1. Pertanyaan kritis

Mengapa coaching selama ini belumditerapkan oleh pemangku kebijakan sekolah dalam hal suervisi akademik misalnya Ketika proses penilaian kinerja guru?

2. Tantangan

Penerapa coaching dalam supervise akademik belum diterapkan sama sekali di lingkup sekolah, masih berpusat pada metode pengembangan diri konseling dan mentoring.

3. Alternatif solusi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun