Salam dan Bahagia!
Salam sejahtera bagi Bapak Ibu guru hebat semuanya.
Dalam koneksi antar materi  modul 2.1 ini ada beberapa pertanyaan pemantik diantaranya :
1. Apakah saya mengubah pemikiran saya sebagai akibat dari apa telah saya pelajari?
2. Bagaimana perubahan pemikiran tersebut berkontribusi terhadap pemahaman saya tentang implementasi pembelajaran berdiferensiasi?
3. Bagaimana saya tetap dapat bersikap positif walaupun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini?
Dari pertanyaan pemantik di atas saya mengutip pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang "berhamba pada murid". Di mana kita sebagai seorang guru menghambakan diri kita kepada murid yang artinya menaruh rasa hormat dan siap melayani kebutuhan murid dalam pembelajaran. Seperti kita ketahuni Bersama bahwa murid murid kita memiliki karakteristik yang unik dan berbeda beda sehingga kebutuhan belajar mereka pastinya berbeda beda. Sebagai hamba yang baik akan selalu melayani kebutuhan tuannya. Sehingga kita haruslah memberikan tuntunan kepada mereka untuk terus tumbuh menurut kodratnya alam dan kodrat zaman. Hal ini sejalan dengan analogi dari Ki Hajar Dewantara bahwa seorang petani tak akan dapat menjadikan padi yang ditanamnya itu tumbuh sebagai jagung. Selain itu, ia juga tidak dapat memelihara tanaman padi tersebut seperti hanya cara memelihara tanaman kedelai atau tanaman lainnya.
Tuntunan yang sesuai dengan kodrat murid adalah tuntunan yang membebaskan murid untuk tumbuh dan berkembang sesuai karakteristik dan potensinya sebagai individu, baik secara lahir dan batin. Ini juga berarti bahwa tuntunan guru harus menjawab kebutuhan belajar murid.
Selajutnya adalah makna dari Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memberi keleluasaan pada murid untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan 3 aspek yaitu kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid tersebut.
1. Kesiapan belajar murid
Yaitu kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan belajar murid.
Kesiapan belajar sangat penting karena akan berpengaruh pada kenyamanan murid dalam mengikuti pembelajaran yang membuat mereka berani keluar dari zona nyaman dan siap menghadapi tantangan, sehingga di butuhkan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang dari semua pihak.
2. Minat Belajar Murid
Minat belajar murid berkaitan erat dengan keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri.
3. Profil Belajar murid
Adalah cara - cara bagaimana kita sebagai individu paling baik dalam belajar. Tujuan dari mengidentifikasi atau memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien. Setiap anak memiliki profil belajar sendiri.cara-cara bagaimana kita sebagai
Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru perlu berkomunikasi dan membangun hubungan saling percaya dengan murid-muridnya untuk mengetahui perasaan, latar belakang, keinginan, minat dari murid-muridnya. Selanjutnya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid antara lain:
- Mengamati perilaku murid
- Mengidentifikasi Pengetahuan Awal
- Menggunakan Berbagai Bentuk Asesmen Formatif
- Berbicara dengan Guru Murid Sebelumnya
- Membaca Rapor Murid dari Kelas Sebelumnya
- Mereview dan Melakukan Refleksi terhadap Praktik Pengajaran
Setelah mengidentifikasi kebutuhan murid, kita dapat menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi. Ada 3 (tiga) strategi pembelajaran berdiferensiasi di antaranya:
1. Diferensiasi Konten
Diferensiasi konten berdasarkan minat murid guru dapat menyediakan jenis-jenis topik yang mereka minati sesuai dengan pokok bahasan atau materi pembelajaran. Diferensiasi konten berdasarkan profil belajar murid, guru harus memahami gaya belajar murid, yang lebih cendrung kepada pembelajaran visual, audio, bahkan audio visual.
2. Diferensiasi Proses
Diferensiasi proses mengacu pada bagaimana murid memahami atau memaknai informasi atau materi yang dipelajari. yakni:
- Kegiatan berjenjang;
- Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan yang perlu diselesaikan di sudut-sudut minat;
- Membuat agenda individual;
- Memvariasikan lama waktu untuk murid menyelesaikan tugas;
- Mengembangkan kegiatan bervariasi, mengakomidir gaya belajar baik yang visual, audio visual, auditorial dan kinestetik; dan
- Menggunakan kelompok yang fleksibel sesuai dengan kesiapan dan minat.
3. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk berupa hasil yang diharapkan dari murid setelah proses pembelajaran, baik berupa hasil tes, presentasi atau diskusi, pertunjukkan, pidato, diagram dan lainnya yang mencerminkan pemahaman murid dari tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran.
Adapun tantang yang saya hadapi dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yaitu diperlukan kondisi lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran diferensiasi di dalam kelas. Namun saya tetap mengupayakan yang terbaik untuk murid murid saya. Saya berharap setiap orang di dalam kelas saya akan menyambut dan merasa disambut oleh orang lain, setiap orang di dalam kelas saling menghargai, murid saya merasa aman, dan  adanya  harapan bagi pertumbuhan murid untuk mencapai kesuksesan serta adanya kolaborasi yang baik yang terjalin antara murid dengan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan kesuksesan bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H