Mohon tunggu...
Lisa Selvia M.
Lisa Selvia M. Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi antara diriku, dirimu, dirinya

Anti makanan tidak enak | Suka ke tempat unik yang dekat-dekat | Emosi kalau nemu hoaks

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pameran Lukisan Lempad, Dimulai dari Kegelapan yang Menakjubkan

26 Juni 2019   07:38 Diperbarui: 26 Juni 2019   07:47 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Lempad (dok. penulis)

 Kemudian Lempad melukis 3 dimensi "Lebih menyerupai wujud manusia" kata Agung Rai kepada saya. Dalam lukisan lazim pada masa itu menggambarkan tokoh-tokoh pewayangan, tetapi lukisan Lempad berisikan kehidupan sehari-sehari masyarakat Bali, penjelasan dari Agung Rai. 

Bagi seorang kolektor seni barat kalau tidak memiliki koleksi dari Lempad, maka koleksinya tidaklah bisa dikatakan lengkap, tambah kurator dan kolektor lukisan yang sering diundang ke luar negri ini. 

Tidak hanya pelukis, Lempad juga pematung,  arsitek tradisional (undagi) yang banyak membangun rumah dan Pura di Bali, pembuat perangkat upacara (sanging), pembuat topeng, pembuat figur wayang, dan elemen upacara ngaben. Tindakan penciptaannya terkait erat dengan dunia spiritual.

Kelahiran Lempad tidak diketahui waktunya secara tepat. Diperkirakan sekitar 1862, beliau menikah ketika Krakatau meletus pada tahun 1883. Karena perkiraan lahirnya belum bisa dipastikan jadi umur sekitar 116 tahun pada saat meninggal pada tanggal 25 April 1978.

Bapak Lempad adalah seorang pengukir, tapi kemampuannya didapatkan dari seorang Brahmin yang hidup di puri. Brahmin ini menguasai berbagai bidang, antara lain pelukis, pemahat, perancang bangunan dan ahli dalam peraturan peradatan. Sehingga Lempad belajar segala macam tentang tarian, agama dan masyarakat.

Pada masa Lempad hidup, di Ubud banyak seniman dari Barat yang tinggal di sini.Tempat mereka pun berdekatan. Sehingga tidak heran para seniman di sana beriteraksi secara simboisis. Jadi saling mempengaruhi tapi dalam arti positif.

Salah satu yang mempengaruhi  teknik modern melukis Lempad adalah Walter Spies. Spies adalah seorang pelukis, perupa, dan pemusik asal Jerman. Dia adalah tokoh yang berandil memperkenalkan Bali kepada khalayak dunia. 

Lempad membantu Spies membangun rumah di Campuan, Ubud. Dari sinilah ia mengembangkan lukisan wayang bertema Ramayana dan Mahabhrata dalam berbagai media dan material, seperti kayu, kertas, pensil atau tinta Cina.

Karya Lempad begitu memesona sehingga dibuatkan buku spesial untuknya yang diproduksi oleh orang asing. Mendengar hal ini dari Agung Rai membuat saya terpukau. Bukunya dibuat dalam bentuk spesial, hard cover. 

Bahkan sempat dibuatkan film tentang kehidupan Lempad oleh para Arkeolog asal luar negri pula. Para peneliti ini menganggap betapa Lempad adalah seseorang yang sangat penting.

Karya-karyanya mencerminkan pengamalan filosofi Hindu Bali yang diterapkan melalui mendengar (sruti) menyebabkan tema-tema lukisannya sangat luas dan lahir dari penghayatan yang dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun