Mohon tunggu...
Lisa Selvia M.
Lisa Selvia M. Mohon Tunggu... Freelancer - Literasi antara diriku, dirimu, dirinya

Anti makanan tidak enak | Suka ke tempat unik yang dekat-dekat | Emosi kalau nemu hoaks

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sekali dalam Sejarah, Perayaan Saraswati Tanggalnya Bersamaan dengan Perayaan Nyepi

17 Maret 2018   15:43 Diperbarui: 17 Maret 2018   17:13 2553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memberikan sesajen (dok. pribadi)

"Baru sekali dalam sejarah, Perayaan Saraswati jatuh tanggalnya bersamaan dengan Perayaan Nyepi," kata Bapak Mangku Nyoman Puja, salah satu pendeta di Pura Aditya Jaya, Rawamangun Jakarta.

Saya mendengarkannya sambil manggut-manggut. Ternyata Hari Raya Nyepi untuk Umat Hindu tahun ini sangatlah istimewa.

Saraswati yang adalah perayaan datangnya ilmu pengetahuan, dirayakan setiap 6 bulan sekali. Ditentukannya melalui buku. Sedangkan Nyepi yang adalah perayaan dalam rangka menyambut Tahun Baru Saka yang jatuh pada bulan Maret di saat "bulan mati" atau bulan tidak nampak di langit. 

Jadi kita sebagai warga negara Indonesia harus bangga dengan ritual di Bali ini di mana hanya dirayakan Umat Hindu di Indonesia. Satu-satunya di dunia, perayaan penyambutan tahun baru diadakan dengan menyepi dari "dunia" dalam keadaan sebenarnya. Bukan dengan pesta pora (itu saya sekali). Yang pastinya ini termasuk cara jitu mengurangi polusi dalam 1 hari.

Memberikan sesajen (dok. pribadi)
Memberikan sesajen (dok. pribadi)
Kemarin saya datang ke Pura Aditya Jaya dalam rangka mau melihat ritual Tawur Kesangon yang bertujuan untuk menghargai lingkungan hidup.

Di mana acara dimulai sebelum jam 12 siang. Dilanjutkan sembahyang dipimpin oleh Ide Pandita Panji Sugata dan Ide Pandita, istri Burwan Lor. Ibadah ini selesai pukul 13.00 WIB.

Batu peresmian (dok. pribadi)
Batu peresmian (dok. pribadi)
Sayangnya saya tidak bisa melihat langsung acara tersebut. Karena saya sudah mengikuti upacara dan ritual dalam rangka merayakan Hari Raya Nyepi. 

Mulai dari Perayaan Melasti di Pura Segara, Cilincing. Seperti biasa, saya datang langsung tanpa konfirmasi. Pada saat datang, kok sepi. Berbeda pada saat Melasti. Sempat saya melongok Ogoh-ogoh di halaman, pertama tidak tahu itu apa karena malam sudah tiba. Mau swafoto di sini, tapi ngeri.

Ogoh-ogoh (dok. pribadi)
Ogoh-ogoh (dok. pribadi)
Ternyata di dalam Pura Umat Hindu masih mengalir datang. Mereka datang berdoa bersama teman-teman atau keluarganya.
Berdoa bersama keluarga (dok. pribadi)
Berdoa bersama keluarga (dok. pribadi)
Karena merayakan dua perayaan dalam satu hari maka ritual harus disiasati. Jadi untuk Saraswati, ritual dimulai dari pukul 00.00 sd 04.00 salah satunya dengan membaca kitab suci.

Biasanya jam 12.00 ada ibadah di Pura. Lalu untuk Nyepi dilakukan mulai pukul 06.00 dengan berpuasa, disarankan 24 jam. Kalau untuk anak-anak diberi kelonggaran 12 jam.

Datang bersama teman-teman utk beribadah (dok. Ira Latief)
Datang bersama teman-teman utk beribadah (dok. Ira Latief)
Setelah mendengar penjelasan Pak Mangku Nyoman saya menjadi tercerahkan. Saya pun berpamitan dan berterima kasih atas segala penjelasan yang telah diberikan. Selanjutnya memburu masakan khas Bali yang tersedia di kantin. Ini dia tujuan utama saya lainnya.
Pratimo, simbol Tuhan Umat Hindu yang beristana di Pura ini. Yang akan diturunkan pada pukul 00.00 dengan tujuan memberikan perdamaian dan kesejahteraan utk seluruh umat yg berada di Jakarta (dok. pribadi)
Pratimo, simbol Tuhan Umat Hindu yang beristana di Pura ini. Yang akan diturunkan pada pukul 00.00 dengan tujuan memberikan perdamaian dan kesejahteraan utk seluruh umat yg berada di Jakarta (dok. pribadi)
Selamat Merayakan Saraswati dan Nyepi

Selamat Menjalankan Catur Brata

Selamat Tahun Baru Saka 1940

(***)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun