Retardasi mental anak usia dini
Retardasi mental anak usia dini adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi di mana anak-anak mengalami keterbelakangan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Kondisi ini dapat menghalangi anak-anak dari mencapai potensi mereka dalam berbagai aspek, termasuk kemampuan berkomunikasi, belajar, bermain, dan mengikuti perintah. Kebanyakan anak-anak dengan retardasi mental anak usia dini memerlukan dukungan dan bantuan yang intensif sepanjang hidup mereka.
Retardasi mental merupakan suatu kelainan mental seumur hidup, diperkirakan lebih dari 120 juta orang di seluruh dunia menderita kelainan ini.1 Oleh karena itu retardasi mental merupakan masalah di bidang kesehatan masyarakat,kesejahteraan sosial dan pendidikan baik pada anak yang mengalami retardasi mental tersebut maupun keluarga dan masyarakat. Retardasi mental merupakan suatu keadaan penyimpangan tumbuh kembang seorang anak sedangkan peristiwa tumbuh kembang itu sendiri merupakan proses utama, hakiki, dan khas  pada anak serta merupakan sesuatu yang terpenting pada anak tersebut. Terjadinya retardasi mental dapat disebabkan adanya gangguan pada fase prenatal,perinatal maupun postnatal. Mengingat beratnya beban keluarga maupun masyarakat yang harus ditanggung dalam penatalaksanaan retardasi mental,maka pencegahan yang efektif merupakan pilihan terbaik.
Mengidentifikasi retardasi mental anak usia dini dapat menjadi proses yang rumit dan lama. Anak-anak harus melalui serangkaian tes dan evaluasi untuk menentukan tingkat kemampuan mereka dan apakah ada masalah kesehatan yang dapat menyebabkan keterbelakangan. Gejala yang mungkin bisa meliputi keterlambatan dalam berbicara, masalah berjalan, tidak dapat mengenali wajah dan suara orang-orang yang dikenal, mata yang kabur, dan keterlambatan dalam berinteraksi sosial.
Pengobatan untuk retardasi mental anak usia dini sangat bervariasi dan bergantung pada tingkat kemampuan anak. Banyak anak dengan retardasi mental anak usia dini berhasil mencapai tingkat perkembangan yang memuaskan dengan bantuan terapi, pelatihan, dan pendidikan yang tepat. Perawatan juga dapat berupa intervensi sosial, pendidikan spesial, dan bantuan medis.
Untuk mengurangi dampak yang mungkin terjadi akibat retardasi mental anak usia dini, orang tua dan keluarga harus bekerja sama dengan profesional medis dan pendidikan untuk menentukan program pengobatan yang paling cocok untuk anak mereka. Kontrol yang teratur dan pendampingan yang tepat akan membantu anak-anak dengan keterbelakangan dalam mencapai potensi mereka.
Gejala retardasi mentalÂ
Gejala retardasi mental pada tiap penderita dapat berbeda-beda, mulai dari ringan hingga berat. Gejala tersebut antara lain:
•Keterlambatan dalam perkembangan motorik kasar dan halus
•Keterlambatan dalam perkembangan bahasa
•Kurangnya interaksi sosial dan komunikasi