Mohon tunggu...
Lisa Noor Humaidah
Lisa Noor Humaidah Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat buku dan tulisan

Tertarik pada ilmu sosial, sejarah, sastra dan cerita kehidupan. Bisa juga dijumpai di https://lisanoorhumaidah.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Perjuangan Hidup, Perjuangan Penuh Makna: Review Buku Wild Swans karya Jung Chang

1 September 2022   12:38 Diperbarui: 2 September 2022   02:42 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Buku Wild Swans: Three Daughters of China karya Jung Chang (sumber: koleksi pribadi)

Chang juga menggambarkan bagimana di bawah Mao semua informasi dikontrol dan dibuat – dibuat. Kritis kepada pemerintah berarti membahayakan dirinya sendiri dan juga keluarga.

De-hong, sang Ibu merupakan tokoh penting dalam kehidupan Chang. Karena dia juga, Chang bisa menuliskan memoir panjang dan detil ini. Waktu berkunjung  ke Inggris, tempat dimana Chang tinggal setelah ia menempuh pendidikan, Ibu-nya bercerita setiap hari tentang keluarga dan pasti tentang dirinya waktu masih anak – anak. Mereka menghabiskan waktu berkeliling di beberapa negara di Eropa, selama perjalanan itu pula Ibu-nya akan terus bercerita. Pada saat mereka tidak bersama, Ibunya akan merekam ceritanya di tape recorder. Hasilnya ada 60 jam rekaman setelah sang Ibu meninggalkan Inggris. Ibunya menyadarkan, keinginan Chang terbesar adalah menjadi penulis.

Tentang Chang 

Cerita tentang penulis ada di dalam setiap chapter buku ini, berkelindan bersama cerita tentang keluarga besarnya. Chang lahir pada tanggal 25 Maret 1952 (hal. 209). Nama aslinya Er-hong yang berarti Swan kedua. Pada waktu ia berusia 12 tahun, karena ia mulai bersimpati dengan Komunis, ia meminta Ayahnya memberi nama yang berbau 'militer', Ayahnya kemudian memberinya tambahan nama 'Jung’ yang berarti berhubungan dengan perjuangan.

Seperti halnya dengan teman – teman sebayanya, pada usia 13 tahun, Chang mengabdikan dirinya pada gerakan revolusi, yaitu menjadi bagian dari Read Guard/Pengawal Merah. Pengawal Merah ini pendukung penuh pada revolusi dan ajaran – ajaran Mao. Pada saat ia tahu Pengawal Merah menggunakan cara – cara kekerasan, ia kemudian meninggalkannya.

Karena kebijakan politik, ia tidak bisa mengenyam pendidikan sekolah terutama perguruan tinggi. Ia juga sempat menghabiskan waktu beberapa tahun sebagai petani, barefoot doctor (dokter kaki telanjang untuk para petani), buruh baja dan tukang listrik. Semua pekerjaan itu dilakukan tanpa ada training formal. Pada masa Mao semua dipaksa untuk bekerja dan menunjukkan kemampuan terbaik. Yang kuat yang akan bertahan.

Ada dua sisi di dalam diri Chang, menghormati, mengagumi Mao dan juga mengutuk segala kemalangan yang terjadi terutama pada orang tuanya. Chang pertama kali membaca artikel yang ditulis oleh Mao pada tahun 1964 pada saat dua slogan yang terkenal dari Mao yang menjadi ideologi yang berpengaruh di China: “Serve the People” and Never Forget Class Struggle” (hal. 314). Ini menjadi bagian dari semangat hidup Chang. Namun dia menuliskan, karena rasa kecewa yang mendalam, meskipun banyak yang terlihat berduka dan meratap atas kematian Mao namun itu bukan kesedihan dari hati. Mereka mungkin hanya berpura – pura dan bingung dengan perasaan sebenarnya (hal. 633).

Setelah Mao mangkat, China mulai proses pemulihan terutama membuka diri dengan dunia luar termasuk Chang mendapat kesempatan untuk mengenyam pendidikan di Universitas Sichuan pada tahun 1973. Chang menyebut dirinya sebagai korban dan juga mendapatkan keistimewaaan dan keberuntungan. Ia mendapatkan julukan, “Mahasiswa pekerja, petani dan tantara”. Nama Ayahnya mulai dipulihkan dan berhak memperoleh penguburan yang difasilitasi oleh negara. Ia juga mendapat kesempatan untuk meninggalkan China untuk belajar di Inggris dengan beasiswa dari pemerintah China pada tahun 1978. Ia menjadi orang pertama di China yang mendapatkan gelar doctor dari Universitas York dalam bidang Linguistik pada tahun 1982. Profil cukup lengkap dapat dibaca di sini.  

Intinya buku ini layak dibaca. Tidak hanya membuat kita mengerti tentang sejarah namun juga keindahan merangkai kata yang penuh makna dan bertenaga. Mampu membuat kita terbawa ke dalamnya. Tak bisa dipungkiri karena buku ini memang buku yang kaya dan luar biasa.

Wild Swans karya Jung Chang (sumber: koleksi pribadi)  
Wild Swans karya Jung Chang (sumber: koleksi pribadi)  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun