Mohon tunggu...
Lisa Noor Humaidah
Lisa Noor Humaidah Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat buku dan tulisan

Tertarik pada ilmu sosial, sejarah, sastra dan cerita kehidupan. Bisa juga dijumpai di https://lisanoorhumaidah.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Andre Natalis

24 Desember 2019   22:00 Diperbarui: 7 Februari 2024   19:57 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tidak berani mengangkat kepala sampai Andre menarik tanganku dan minta aku segera naik kembali ke motor. Badanku gemetar karena ketakutan. Andre sempat memelukku untuk menenangkan sebelum akhirnya aku sanggup naik ke motor kembali. Aku pejamkan mata sepanjang perjalanan sambil memeluk erat Andre dari  belakang. Setelah tiba di tempat tujuan. Andre terlihat jauh lebih tenang, namun matanya terlhat nanar. 

"Tadi apa yang terjadi? Itu suara apa? Tanyaku dengan nada bergetar. 

"Dengan cara itulah kami menjaga diri. Di negeri ini, kita sendiri yang harus mengupayakannya. Jika tidak, kita akan mati sia-sia," Andre menjawab dengan menatap nanar.

Aku tak melanjutkan tanya. Hanya terdiam. Jantungku masih berdebar keras.

Disclaimer: ini adalah cerita fiksi. Kesamaan nama hanya kebetulan semata. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun