Generasi Z, atau sering dikenal dengan generasi Z, merupakan kelompok indiividu yang dilahirkan antara pertengahan hingga  akhir tahun 1990-an sampai awal 2000-an.
Mereka adalah generasi yang sepenuhnya dibesarkan dan berkembang dalam era digital.
Berikut ini adalh beberapa hal penting yang harus dipahami tentang cara belajar Gen Z:
1. Belajar Melalui Praktik
Generasi Z cenderung memilih metode balajar melalui praktik.
Mereka lebih sukaÂ
Mereka lebih suka pendekatan yang praktis dalam proses belajar, di mana mereka dapat bereksperimen dan melakukan praktek langsung.
Mendengarkan ceramah di kelas bukanlah pilihan utama mereka dalam belajar. Oleh karena itu, para pendidik perlu mengadopsi metode pengajaran yang lebih inovatif.
 Hal ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gaya belajar generasi ini.
Multitasking
Generasi Z, yang tumbuh dan berkembang di era digital, telah mengembangkan kemampuan multitasking yang lebih baik dibandingkan generasi sebelumnya.
Mereka terbiasa dengan lingkungan yang penuh dengan berbagai stimulus dan informasi yang berasal dari berbagai sumber seperti media sosial, aplikasi, dan situs web.
Mereka mampu menavigasi dan memanfaatkan berbagai sumber informasi ini dengan efektif.
Kemampuan ini memungkinkan Generasi Z untuk berpindah dengan cepat antara berbagai tugas dan aktivitas.
Sering kali, mereka melakukan beberapa tugas secara bersamaan.
Misalnya, mereka mungkin mendengarkan musik, menjelajahi internet, dan mengerjakan tugas sekolah secara bersamaan.
Meskipun ada tantangan seperti gangguan dan penurunan fokus, kemampuan multitasking ini memiliki manfaat.
Kemampuan ini dapat meningkatkan efisiensi dalam belajar dan bekerja.
Produktivitas juga dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan kemampuan multitasking ini.
Mereka mampu melakukan beberapa tugas sekaligus, seperti menggunakan gadget sambil mendengarkan kuliah online.
Dalam pendidikan, para pendidik perlu menyadari bahwa mereka perlu membagi perhatian mereka ke berbagai tugas dan kegiatan.
Hal ini penting untuk memenuhi kebutuhan belajar yang beragam dari siswa Generasi Z.
Kolaborasi dan Interaksi
Generasi Z, yang juga dikenal sebagai generasi asli digital, memiliki kebiasaan yang kuat untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan sebaya mereka.
Mereka merasa nyaman dan termotivasi saat bekerja dalam kelompok atau tim, baik itu secara langsung atau virtual.
Aktivitas seperti diskusi kelompok dan proyek bersama seringkali menjadi metode belajar yang efektif bagi mereka.
Dalam diskusi kelompok, mereka dapat berbagi ide, mendapatkan sudut pandang baru, dan belajar dari pengalaman dan pengetahuan rekan-rekan sebaya mereka.
Sementara dalam proyek bersama, mereka dapat belajar bagaimana membagi tugas, bekerja menuju tujuan bersama, dan mengatasi tantangan bersama-sama.
Belajar dalam tim juga memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan interpersonal dan komunikasi yang penting di abad ke-21.
Mereka belajar bagaimana mendengarkan, berkomunikasi dengan efektif, dan bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Ini tidak hanya membantu mereka dalam konteks pendidikan, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk dunia kerja di masa depan yang semakin global dan kolaboratif.
Para pendidik dapat memanfaatkan metode diskusi, brainstorming, dan kerja kelompok untuk memfasilitasi gaya belajar ini.
Selain itu, pendidik juga dapat memanfaatkan teknologi digital untuk memfasilitasi kolaborasi dan interaksi ini, seperti menggunakan platform belajar online yang memungkinkan diskusi kelompok dan kerja sama tim secara virtual.
Dengan demikian, pendidikan dapat disesuaikan dengan gaya belajar generasi Z yang unik ini, memaksimalkan potensi mereka dan mempersiapkan mereka untuk masa depan yang semakin digital dan terkoneksi.
Teknologi Sebagai Sarana Pembelajaran
Generasi Z, yang dibesarkan di era digital, merasa lebih akrab dengan penggunaan gadget, aplikasi, dan platform online dalam proses belajar mereka.
Mereka terbiasa dengan teknologi dan seringkali menggunakannya untuk mengakses informasi, berkomunikasi, dan belajar.
Penggunaan gadget dan aplikasi ini memungkinkan mereka untuk belajar di mana saja dan kapan saja, memberikan fleksibilitas yang tidak dapat ditawarkan oleh metode pembelajaran konvensional.
Selain itu, platform online menyediakan berbagai sumber belajar yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan minat masing-masing individu, membuat proses belajar menjadi lebih relevan dan menarik bagi mereka.
Para pendidik perlu menggunakan teknologi secara bijaksana untuk mendidik dan berkomunikasi dengan generasi ini.
Visual dan Multimedia
Generasi Z lebih reaktif terhadap elemen visual dan media interaktif.
Mereka lebih menyukai video, infografis, dan gambar sebagai bagian dari proses belajar mereka.
Para pendidik dapat memperkaya materi ajar dengan elemen visual yang menarik dan menarik perhatian.
- Kemandirian
Generasi Z biasanya lebih mandiri dalam mencari informasi.
Mereka seringkali menggunakan mesin pencari dan sumber online lainnya untuk belajar dan mendapatkan pengetahuan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H