Mohon tunggu...
lisan dipo
lisan dipo Mohon Tunggu... Seniman - PERBEDAAN ITU BUKAN MASALAH TAPI YANG MASALAH ITU APABILA SUKA MEMBEDA-BEDAKAN
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

BELAJAR DANDANI ATI TEKAN PUCUK

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kalender Jawa Pakuwon 2024 Lengkap

11 Desember 2023   01:07 Diperbarui: 11 Desember 2023   01:23 986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar
Input sumber gambar

Input sumber gambar
Input sumber gambar

Input sumber gambar
Input sumber gambar

Input sumber gambar
Input sumber gambar

Meskipun telah terjadi perubahan dan penyesuaian pada kalender Jawa Pakuwon, sebagian masyarakat Jawa masih mempertahankan penggunaannya secara tradisional. Terutama di desa-desa atau daerah pedesaan di Jawa, kalender ini masih dipakai dalam penentuan hari baik atau hari buruk dan juga acara keagamaan, seperti upacara adat, perkawinan, dan kelahiran bayi.

Namun, perkembangan teknologi dan modernisasi juga turut mempengaruhi penggunaan kalender Jawa Pakuwon serta transformasinya menjadi bentuk yang lebih praktis dan mudah dipahami. Kini, kalender Jawa juga tersedia dalam bentuk digital, mulai dari aplikasi di smartphone hingga situs web yang menyediakan informasi tentang kalender Jawa lengkap dengan penjelasan sifat dan arti dari setiap hari dalam kalender itu sendiri.

Khususnya di Jawa Tengah, kalender Jawa Pakuwon masih banyak digunakan dan dijaga keasliannya. Hari Baik atau “Weton” masih sangat dianut oleh masyarakat Jawa dan dijadikan sebagai acuan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam penggunaannya, setiap orang memiliki weton-guru atau hari baik yang sering dijadikan sebagai acuan dalam memulai sebuah usaha atau langkah penting dalam hidup.

Terkait dengan penentuan hari penting, misalnya hari pernikahan, juga masih banyak dilakukan dengan merujuk pada kalender Jawa Pakuwon. Pemilihan hari pernikahan yang baik dapat dilakukan dengan menggunakan penghitungan weton dan mencocokkannya dengan tanggal yang diinginkan.

Namun, ada juga sebagian masyarakat Jawa yang lebih memilih menggunakan kalender Gregorian atau kalender Masehi daripada kalender Jawa. Hal ini disebabkan karena kalender Gregorian lebih internasional dan lebih mudah dipahami secara luas oleh masyarakat.

Dalam penggunaannya, pengguna kalender Jawa Pakuwon secara umum adalah mereka yang ingin tetap mempertahankan adat dan tradisi kejawen serta meneruskan warisan budaya yang ada dalam masyarakat Jawa. Semakin sedikit pula yang menggunakan kalender ini dengan alasan lebih praktis dari pihak yang lebih muda.

Demikianlah sejarah Kalender Jawa Pakuwon dan tetap dipertahankan dengan keasliannya serta digunakan secara luas oleh masyarakat Jawa. Meskipun begitu, upaya untuk melestarikan warisan budaya ini dinilai penting, seiring dengan berkembangnya laju modernisasi dan teknologi saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun