Informasi sendiri merupakan dasar tindakan semua makhluk hidup. Tanpa sebuah informasi kita akan berada di bawah kendli ingkungan sekitar, tidak mampu bereaksidengan sesuai atau fleksibel.
Alat kecerdasan yang kedua yakni ingatan. Ingatan di peroleh dari Informasi yang dapat kita simpan dan dapat kita gunakan kembali sehingga makhluk hidup tidak mulai dari nol lagi setiap kali dia melihat sesuatu yang penting. Ingatan bisa berupa kejadian, suatu tempat dan asosiasi, serta prilaku seperti mencari atau mengumpulkan makanan.Â
Sedangkan beberapa prilaku yang tergolong sulit harus diulang beberapa kali sampai dikuasai. Inilah yang di sebut dengan belajar atau alat ketiga dalam kecerdasan, yakni suatu proses untuk menyusun runtunan pikiran dan tindakan. Intinya yakni prilakuatau tindakan yang dapat diulangi, diragamkan dan diadaptasi.
Untuk suatu masalah yang lebih menantang, kita perlu lebih banyak fleksibilitas. Peralatan yang lebih canggih, dengan mengembangkan peralatan dasar. Kemampuan untuk menyelesaikan lebih banyak masalah seperti mengingat berbagai asosiasi, hubungan dari suatu hal dan trik mekanis.Â
Peralatan ini di sebut dengan perpustakaan ilmu. Selain perpustakaan ilmu alat kecerdasan dalam kotak perkakas kita selanjutnya adalah kreativitas. Kreatif berarti menciptakan atau menghasilkan seuatu yang baru dan berguna. Dalam hal kecerdasan ini berarti mengbuat hubungan yang baru dan tidak lazim menggunakan input ingatan dan keahlian untuk membuat solusi yang unik untuk suatu maslaah.
Alat selanjutnya yakni berhubungan dengan kehlian memecahkan masalah yang lebih canggih, yaitu perencanaan. Perencanaan berarti memikirkan kegiatan yang diperlukan untuk sebuah tujuan dan menyusunnya dalam suatu rencana. Saat mengalami kejadian yang tak terduga dan kesempatan yang baru, suatu perancanaan perlu di pertimbangkan apakah hal ini sesuai dengan rencana.
Semakin rumit masalahnya maka semakin banyak kombinasi peralatan yang digunakan untuk menyelesaikannya dan semakin banyak peralatan maka semakin banyak juga cara untuk memecahkan masalah kehidupan.
Adapun konsep penilaian kecerdasan anak dengan menggunakan tolak ukur kemampuan anak atau yang sering di sebut dengan kecerdasan majemuk. Teori dari kecerdasan majemuk ini pertama kali terapkan oleh Howard Gardner dalam bukunya yang berjudul (Frames of Mind:Â The Theory of Multiple Intelligences).Â
Dalam buku ini disebutkan ada 9 kecerdasan majemuk pada anak usia dini. Kecerdasan-kecerdasan tersebut diantaranya kecerdasan verbal-linguistik, logis matematis, spasial-visual, kinestetik-jasmani, musical, intrapersonal, interpersonal, naturalis, dan kecerdasan eksistensial.Â
Kecerdasan-kecerdasan tersebut dapat membantu si kecil untuk merangsang dan meningkatkan perkembangan dirinya, sehingga si kecil dapat mencapai potensinya secara maksimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H