Mohon tunggu...
Lisa Fadiyah
Lisa Fadiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Miung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mari Mengenal seperti Apa Sih Perkembangan Sistem Saraf pada Masa Anak Usia Dini Itu?

24 April 2022   13:21 Diperbarui: 24 April 2022   13:27 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sesuai dengan judul diatas maka kita akan membahas lebih lanjut seperti apa sih perkembangan sistem saraf pada masa anak usia dini?

Perlu diketahui bahwa pada masa anak usia dini anak mengalami yang namanya golden age yakni masa dimana pertumbuhan dan perkembangan pada tubuh anak akan terjadi secara pesat. Karena itu banyak literasi yang mengatakan agar para orang tua tidk menyia-nyiakan masa tersebut untuk mensetimulus anaknya agar tumbuh kembang anak menjadi optimal.

Lalu bagaimana sih sistem otak pada anak usia dini?

Dikatakan bahwa pada saat masih embrio umur 5 minggu ukuran janin yakni sebesar biji apel dan masih akan mengalami yang namanya pertumbuhan. T

entunya ukuran otak baru dan ukuran otak orang dewasa sangatlah berbeda baik itu berat ataupun ukuran dari kemampuan otak dalam memproses suatu informasi. Pada usia 2 bulan setelah kelahiran otak sudah dapat memproses bagaimana cara tersenyum, lalu pada umur 1 tahun otak telah memproses bagaimana cara berbicara dan pada usia 3 tahun otak anak berkembang semakin kompleks.

Selain itu otak juga menggolah/memproses bagaimana cara berbicara, berjalan, memahami perbedaan warna dan memhami suatu intruksi. Contohnya seperti saat anak mulai mengucapkan kalimat pertamanya seperti kata "mama", "da-da", "nom-nom", "bye-bye", atau saat anak mengerti rasa manis eskrim untuk pertama kalinya ataupun ketika anak mulai melihat pertunjukan pada televisi dan ketika anak mulai menunjukan bahwa suatu benda itu adalah miliknya.

Selanjutnya mungkin kita bertanya-tanya bagaimana sih tahapan perkembangan saraf pada tahun pertama kelahiran atau bagaimana sih otak kita di bangun?


Pengalaman yang kita peroleh pada tahun pertama kelahiran kita sangat mempengaruhi arsitektur fisik otak yang sedang berkembang maksudnya yakni otak kita tidak terbentuk secara langsung seperti itu akan tetapi otak kita dibangun dari waktu ke waktu. Seperti halnya sebuah rumah yang sangat kokoh tentunya rumah tersebut membutuhkan pondasi untuk menopang diding dan atapnya. 

Otak juga membutuhkan dasar yang baik untuk mendukung semua perkembangan pada masa depan anak. seperti interaksi yang postif antara anak dan pengasuhnya baik itu orangtua, guru maupun perawatnya sangat di perlukan untuk membangun arsitektur perkembangan otak pada anak. 

Membangun fondasi yang kokoh pada tahun pertama kelahiran juga dapat memberikan dasar yang baik untuk seumur hidup anak berupa fungsi mental yang baik dan kesehatan yang lebih baik

Jadi bagaimana fondasi otak yang kokoh dapat di bangun dan dipelihara dalam perkembangan anak?

 Satu-satunya cara adalah dengan melakukan seperti yang telah diterap oleh para ahli yakni interaksi melayani dan membalas. Bayangkan seperti ada pertandingan tenis yang terjadi antara pengasuh dengan anak asuhnya, tetapi bukannya memukul bola bolak-balik melewati net/penghalang akan tetapi berbagai informasilah yang melewati antara keduannya dari kontak mata hingga sentuhan, dari menyanyi hingga permainan sederhana seperti petak umpet. Interaksi ini berulang-ulang sepanjang tahun dan akan berkembang menjadi batu bata yang membangun suatu fondasi yang sehat untuk semua proses pembangunan dimasa depan.

Akan tetapi ada juga jenis pengalaman pada anak usia dini yang juga dapat membentuk perkembangan otak pada anak dan itu adalah stress. Yakni jenis stress yang baik seperti saat bertemu dengan orang baru atau belajar untuk tes/ujian merupakan stress yang baik  untuk perkembangan karena hal itulah yang mempersiapkan anak-anak untuk menghadapitantangan dimasa depan. 

Adapun jenis stress yang lain, yakni stress yang beracun merupakan stress yang buruk bagi perkembangan otak anak. jika seorang anak dihadapkan pada suatu kesulitan yang serius dan berkelanjutan seperti pelecehan, penelantaran dan diajuga tidak memilikipengasuh lain dalam kehidupannya yang memberikan dukungan maka struktur otaknya yang sedang berkembang kemungkinan mengalami yag namanya kerusakan karena ketidak adanya fondasi yang kokoh untuk menyangga dengan benar dalam perkembangan masa depanya. 

Dia akan mengalami resiko kesehatan seumur hidup seperti masalah perkembangan bahkan kecanduan terhadap suatu hal yang mungkin diguankan untuk memperbaiki beberapa stress beracun di kemudia hari dengan cara yayng lebih mudah, lebih efektif dan lebih murah untuk membangun arsitektur otak yang solid di tempat pertama. Salah satu hal yang mendukung arsitektur studi bangunan otak adalah pengembangan keterampilan emosional dan sosial dasar.

Para ilmuan menyebut kelompok keterampilan yang penting dengan sebutan fungsi eksekutif dan self-regulation. Keterampilan tersebut dapat dianggap seperti control lalulintas udara dalam mental anak. pikiran anak usia dini bagaikan Menara kendali di tempat yang sibuk pada bandara. 

Dengan adanya aktifitas dari semua pesaawat yang mendarat dan lepas landas dengan menngunakan sistem pendukung didalamnya yang secara bersamaan membutuhkan perhatian pengontrol untuk menghindari kecelakaan. Hal tersebut sama halnya dengan anak kecil yang belajar memperhatikan untuk merencanakan kedepannya dan ingat serta mengikuti banyak aturan sementara itu juga mereka menghadapi kekhawatiran, godaan dan kewajiban di pikiran mereka. 

Karena tuntutan untuk perhatian yang menumpuk inilah, control lalu lintas udra membantu anak dalam mengatur arus informasi, memprioritaskan tugas dan menemukan cara untuk mengelola stress serta menghindari terjadinya benturan mental disepajang jalan. Memiliki kemampuan diatas merupakan suatu keharusan untuk kesehatan mental yang positif dan meningkatkan mental anak.

Setelah membaca teks diatas mungkin ada beberapa kalimat yang membuat kita berfikir bagaimana sih cara memberikan stimulasi pada saraf anak usia dini?

Anak usia dini dapat kita ibaratkan sebagai tanaman muda yang apabila di tanam di tanah yang subur dan di siram serta di berikan perhatian yang positif maka tanamn tersebut akan berkembang. Tetapi apabila tanaman tersebut di biarkan dan di abaiakan maka tanaman tersebut akan layu.

Begitu pula dengan anak usia dini, apabila anak di berikan stimulus yang sesuai, di beri perhatian dan dijaga dengan baik maka perkembangan anak akan menjadi positif. Akan tetapi apabila anak di biarkan dan tidak diperhatikan maka anak akan mengalami permasalahan dalam perkembangannya. 

Itulah mengapa pentingnya memelihara otak saat anak masih kecil. Jadi apa yang dapat kita lakukan untuk membantu agar otak anak-anak berkembang? 

Semua hal itu berasal dari apa yang kita semua innginkan yakni ingin untuk di cintai dan di perhatikan. Karena semakin kita memberikan ransangan, hiburan dan tantangan pada otak anak maka anak akan memiliki kesehatan tubuh dan otak yang baik diperoleh dari stimulasi dasar yang di peroleh anak dan akan terus berkembang hingga anak beranjak dewasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun