Aku paham akan rasa itu, karena aku pernah di fase tersebut. Aku senang karna aku sadar mereka orang yang baik. Mereka menganggap ku hidup sebagai teman mereka.Â
Di saat aku pergi merantau demi pendidikan selanjutnya. Mereka selalu menanyakan kabarku, mereka tidak melupakanku, mereka kerap kali bertanya "kapan kmu pulang".Â
Bahkan di suatu malam ,mereka datang ke rumah ku. Tidak pernah ad orang baik yg dulu ku anggap teman datang ke rumah dengan tujuan menyambut kepulangan ku.Â
Namun mereka...Â
Orang orang yang berlabel buruk ini lah yang rela datang ke rumahku di malam hari sepulangnya mereka dari bekerja. Dengan membawa camilan mereka dengan berani dan nyata bilang tujuan mereka menyambut kepulangan ku ketika libur semester.Â
Tidak ad kata canggung, jawaban hampa, maupun situasi saling pandang menyembunyikan suatu hal. Yang ada hanyalah kebahagian, euforia dalam kerinduan berkumpul bersama.
Aku senang karena pada akhirnya aku sadar siapa teman ku. Ku harap kalian juga menemukan siapa teman baik kalian yang sebenarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H