Mohon tunggu...
Lisa Andini
Lisa Andini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perkenalkan saya Lisa Andini mahasiswa STAI Al - Hamidiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nilai Pendidikan Karakter RA Kartini dalam Buku Habis Gelap Terbitlah Terang

6 Juli 2023   23:33 Diperbarui: 8 Juli 2023   11:38 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bila orang hendak sungguh-sungguh memajukan peradaban, maka kecerdasan pikiran dan pertumbuhan budi harus sama-sama dimajukan. Siapa yang paling banyak berbuat untuk yang terakhir, yang paling banyak membantu mempertinggi kadar budi manusia? Wanita, ibu. Karena manusia pertama-tama menerima pendidikan dari seorang perempuan. Dan tangan seorang perempuanlah, anak-anak mulai belajar merasa, berpikir, dan berbicara. Didikan pertama kali itu bukan tanpa arti bagi seluruh penghidupan. Salah satu sifat orang Jawa yang kurang baik, dan kalau perlu dibasmi, adalah sifat gila sanjungan. 

Dari kutipan di atas, bahwa R.A Kartini mengemukakan bagaimana pentingnya pendidikan akhlak yang terbentuk sedari awal dari keluarga, terutama ibu. Dalam hal ini, telah kita ketahui bersama bahwa kelak perempuan akan menjadi seorang ibu yang mana menjadi madrasah utama bagi anak-anaknya. Peran penting dalam mendidik pendidikan karakter agar kelak dewasa anak-anak sudah dibekali akhlak yang baik serta menjadi pribadi yang rendah hati.

Mengenai pendidikan karakter, bahwasannya R.A Kartini pernah mengemukakan idenya dalam surat yang ditujukan kepada Nyonya N. Van. Kol. Isi dalam surat tersebut R.A Kartini menyampaikan bahwa pendidikan erat kaitannya dengan tata susila dan akhlak. R. A. Kartini berkata, "Saya harap dengan pendidikan dapat membantu pembentukan watak, dan yang paling utama adalah cita-cita. Cita-cita ini wajib dikembangkan oleh pendidikan dengan terus-menerus, tak henti-hentinya." Selain itu, R.A Kartini juga mengemukakan bahwa pentingnya pendidikan agar masyarakat pandangannya menjadi maju serta terbuka.

Dari surat kartini menyatakan bahwa pendidikan bukanlah mengambil peradaban dan budaya lain ke dalam budaya Indonesia ataupun Jawa. Melainkan bahwa pendidikan karakter harus menjadi bagian utama dari pendidikan. R.A Kartini berpandangan mengenai pendidikan karakter terbentuk dari keseharian kondisi sosial kultural masyarakat Jawa pada era itu. 

Melihat hal tersebut, R.A.Kartini memberi respon terhadap masyarakat Jawa yang kurang apresiatif terhadap pendidikan dan melihat pendidikan sebagai upaya pembaratan. Kemudian R.A Kartini kembali memberi respon dalam menyikapi hal tersebut yang mana menyatakan bahwa inti dari pendidikan adalah pendidikan karakter, yang berakar pada budaya setempat.

Pernyataan Kartini dalam suratnya, bahwa "Bagi saya pendidikan itu merupakan pembentukan budi dan jiwa", merupakan bagian dari pendidikan karakter, yang mana kepribadian secara menyeluruh pada manusia secara seimbang dilatih melalui latihan spiritual, intelektual, rasional diri, perasaan serta kepekaan terhadap tubuh manusia itu sendiri. Sisi lain dari itu, R.A Kartini juga menyatakan, "seorang pendidik harus juga memelihara pembentukan budi pekerti, dimaksudkan bagaimana seorang pendidik mempunyai akhlak yang baik. Karena terlahirnya anak-anak yang pintar dan terjaga pula tingkah lakunya berada di tangan seorang pendidik.

Selain itu, R.A Kartini menuliskan juga mengenai bagaimana mendidik yang tidak hanya sekedar menjadi guru, melainkan pentingnya memberikan contoh yang baik terhadap peserta didiknya.

Dapat kita lihat dari pernyataan surat R.A. Kartini bahwa pendidikan itu penting, namun ada yang lebih utama dalam pendidikan itu sendiri yaitu menjaga akhlak dengan baik. Karena banyak sekali orang yang berpendidikan namun tidak memiliki akhlak. Dengan demikian, sama seperti halnya dengan pernyataan "adab lebih utama, dibanding dengan ilmu". Orang berilmu belum tentu memiliki adab, namun orang yang memiliki adab sudah pasti berilmu.

Kartini merupakan orang yang cerdas dan kritis. kartini menginginkan perubahan untuk Indonesia, keluh kesah yang dialami kartini sebagai seorang perempuan yang harus tunduk akan adat istiadat dan tidak diberi hak keadilan untuk perempuan terutama dalam hal pendidikan menjadikan kartini prihatin dan ingin memperjuangkan hak keadilan bagi perempuan. Karakter-katakter Kartini yang dalam memperjuangkan hak perempuan, dapat diterapkan di dunia pendidikan dan dapat diambil nilai- nilai karakternya. Beberapa nilai- nilai kartini tersebut yang penulis rangkum diantaranya sebagai berikut.

Pertama.Pantang menyerah, tidak takut gagal merupakan karakter yang seharusnya dimiliki oleh peserta didik untuk meraih tujuan dan cita citanya. Dalam karakter kartini, Kartini merupakan sosok yang pantang menyerah, tidak takut gagal. terbukti saat kartini berjuang dalam mengenal pendidikan eropa. Kartini menyadari di masa depan saat itu akan banyak kesulitan yang mengahdangnya, akan tetapi kartini tidak takut menghadapinya. Terbukti dalam  suratnya yang berisi. "Bagiku, lebih baik berjuang seumur hidup dalam kesulitan daripada tidak mengenal segala sesuatu pendidikan eropa yang mengisi hidup saya. Saya tahu, di depan sana akan banyak kesulitan, tetapi saya tidak takut menghadapinya."

Dengan sifat karakter kartini yang pantang menyerah dan tidak takut gagal ini jika diterapkan kepada peserta didik, tentunya akan memberikan banyak manfaat kepada si anak. Pantang menyerah dapat mendorong anak untuk mendapatkan atau mencapai tujuan dan cita- citanya. Karakter pantang menyerah ini juga dapat memberikan dampak positif, seperti lebih berprestasi, berani, dan menambah pengalaman si anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun