Bendera Merah Putih sepanjang 500 meter berhasil dikibarkan di bawah laut di kawasan Pantai Manado, Mega Mas, Sulawesi Utara.
Sabtu, 11 Agustus kemarin menjadi hari yang istimewa bagi saya. Lantaran saya menjadi satu dari 928 penyelam wanita yang ikut mengibarkan Bendera Merah Putih dengan panjang mencapai setengah kilometer tadi.
Momentum ini berhasil dicatat oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pengibaran Bendera Merah Putih terpanjang di bawah laut di Nusantara. Bahkan tidak cuma lingkup nasional, pendiri MURI, Jaya Suprana - yang langsung menyerahkan piagam pemecahan rekor ini - juga menilai, bahwa penyelaman massal wanita Indonesia ini berhasil memecahkan rekor dunia.
Kegiatan yang dilakukan demi menyambut peringatan HUT Republik Indonesia ke-73 ini diinisiasi dan dipimpin langsung oleh Ketua Umum Wanita Selam Indonesia (WASI) yaitu Ibu Tri Suswati Tito Karnavian. Benar, beliau adalah istri dari Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.
Adapun saya, bergabung dalam kegiatan ini sebagai peserta dari kalangan individu pecinta olahraga selam. Tentu dengan bekal sertifikat menyelam yang memang sudah saya kantongi jauh-jauh hari sebelumnya.
Oh ya, sekadar informasi saja, saya sudah pernah melakukan penyelaman di laut Kepulauan Seribu, Jakarta, laut Tulamben, Bali, laut Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur, Raja Ampat, Papua dan masih banyak lagi.Â
Aksi pengibaran Bendera Merah Putih oleh 928 penyelam wanita ini juga dimaksudkan untuk memperkuat Indonesia sebagai negara maritim, sekaligus memasyarakatkan olahraga menyelam.Â
Bukankah dengan menyelam kita bisa menyaksikan dan menikmati pemandangan alam bawah laut Indonesia nan indah, bahkan sudah diakui kemolekannya oleh para penyelam kelas dunia.
Setiap kelompok terdiri dari lima penyelam, yang kemudian disebar menempati 21 titik posisi. Ketika sebelum menyelam, kami semua sudah langsung memegang Bendera Merah Putihnya. Saya sendiri, menempati posisi pada titik lokasi ke18.
Bagaimana dengan peserta lainnya?
Mereka yang berjumlah 750-an penyelam lainnya melakukan penyelaman, kemudian di dasar laut sedalam delapan meter ini melakukan aksi berbaris sejajar untuk kemudian mengambil posisi berjongkok. Jarak tersebut adalah sekitar 3 meter dari Bendera Semua sudah siap di depan bendera.
Kalau boleh saya gambarkan, suasana atau pemandangan di bawah laut ketika melakukan penyelaman memang terasa ada aliran arus air laut. Meskipun tidak terlalu besar dan boleh dianggap biasa-biasa saja.Â
Yang jadi masalah adalah soal kejernihan air karena menjadi agak keruh lantaran ratusan penyelam yang terjun menyelam secara berbarengan. Wajarlah. Selain itu, cukup terasa juga pasir laut terangkat agak ke permukaan air laut, tapi ya karena pasirnya berat, maka hanya selang beberapa menit kemudian turun atau terbenam lagi ke dasar laut.
Secara teknis, pengibaran Bendera Merah Putih sepanjang 500 meter di Pantai Mega Mas ini berjalan sukses. Semua sesuai prosedur dan aturan penyelaman yang sudah ditetapkan, bahkan persiapan demi persiapan sudah sama-sama kami laksanakan sejak Jumat, 10 Agustus.
Itu jugalah yang membuat saya bersama seluruh anggota kelompok yang menempati posisi ke-18 dari titik pengibaran bendera dapat melaksanakannya dengan lancar tanpa hambatan berarti.
Saya ingat betul, koordinasi titik atau tiang ke-18 dilakukan sebelum kami semua turun menyelam ke bawah laut. Kami diharuskan mengenal siapa-siapa saja anggota grupnya.Â
Sebelum menyelam, kami sama-sama bergerak untuk turun ke laut secara bersama-sama. Saya ingat betul, posisi kelompok saya ini turun ada di sisi tangga kedua yang merupakan lokasi tamu untuk Very Important Person (VIP).
Setelah itu, kami semua bersamaan naik ke permukaan air. Muncul di permukaan, kami langsung menunggu aba-aba berikutnya lagi dari instruktur.
Ketika terlihat bendera kuning dikibarkan, kemudian bendera ini diubah menjadi bendera hijau, maka itu pertanda bahwa kami sudah harus kembali melakukan penyelaman secara bersamaan. Penyelaman ini hingga ke dasar laut.Â
Saya dan teman sekelompok kemudian mengambil posisi sesuai arahan yang sudah ditetapkan, yaitu berjongkok berjajar sesuai urutan masing-masing.
Dalam posisi yang masih dipertahankan, di bawah laut ini kami menanti kehadiran Ibu Tri Suswati Tito Karnavian datang menghampiri. Satu per satu beliau hampiri kami, dan memberi salam toss kepada kami semua. Bayangkan, aksi toss bersama istri Kapolri di bawah laut, mantaplah ya.
Sesaat kemudian, Ibu Tri Suswati sampai ke ujung posisi pengibaran bendera. Kami semua memberi sikap hormat kepada beliau.
Saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berhasil menjalankan tugas dan amanat mengibarkan Bendera Merah Putih ini dengan baik. Semua berkat persiapan matang dan kekompakan kami semua, penyelam-penyelam wanita Indonesia.
Membahagiakan sekaligus mengharukan rasanya. Saya sangar senang bisa berpartisipasi di acara ini. Apalagi pada saat di bawah laut, dan menyaksikan Bendera Merah Putih "dikibarkan" atau dibentangkan dengan begitu panjang.
Kunci sukses dari semua yang sudah saya lakukan dalam aksi penyelaman 928 penyelam wanita Indonesia yang membentangkan bendera Bangsa Indonesia sepanjang 500 meter ini adalah, persiapan fisik dan mental. Saya fokus untuk bisa tetap fit dan siap menjalani semua petunjuk teknis maupun nonteknis yang diarahkan.
Tapi syukurlah, saya punya resep yang bisa mengatasi semua keluhan masuk angin dan badan tak enak. Sederhana saja sebenarnya. Tambah lagi, praktis pula caranya. Apa itu?
Tepat! Saya selalu mengonsumsi Jamu Tolak Angin. Boleh percaya deh, Tolak Angin bisa membuat saya selalu siap untuk menyelam, kapan, dimana dan dalam kondisi apapun.
Kemana pun tujuan saya menyelam, Jamu Tolak Angin tak pernah ketinggalan untuk dibawa. Selain itu, untuk memperoleh jamu cairnya maupun yang tablet, serta permen jamunya ini, saya tak pernah kesulitan membelinya. Pokoknya, ingat menyelam, ingat Tolak Angin.
Dirgahayu HUT Â ke-73 RI. Merdeka!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H