Demi menghibur dalam 'penderitaan' ini, kami pun beberapa kali melakukan pemotretan. Maklum, semalam waktu mendaki gunung 'kan semua serba gelap, pemandangan kiri kanan apalagi kejauhan, tak pernah kita ketahui secara pasti. Nah, sekarang semua sudah terang, jelas terlihat misalnya tebing di sisi kiri dan kanan jalan setapak ini, juga pesona puncak Gunung Prau.
Sesudah merasa cukup istirahat dan melakukan bersih-bersih juga sholat Dzuhur dan Ashar, serta membereskan segala sesuatunya di bagasi mobil, kami melakukan perjalanan pulang pada jam 15.00 wib. Dua mobil kembali beriringan, membawa cerita suka dan suka banget.
Sebelum nantinya dua kendaraan berpisah jalan, kami pilih untuk menyempatkan diri menikmati kuliner khas lokal yaitu Mie Ongklok yang jadi menu andalan salah satu rumah makan di Jalan Pasukan Ronggolawe, Longkrang, Wonosobo. Di ujung jalannya  tesedia juga produk perkebunan lokal berupa manisan sirup carica -- sejenis pepaya -, dan kopi khas Dieng yang sudah populer yakni Purwaceng.
Oh ya, Mie Ongklok ini sebenarnya mie rebus dengan racikan khusus yang menggunakan kol, potongan daun kucai, juga loh atau kuah kental dengan bahan dasar tepung kanji. Dan di santap dengan sate sapi. Mak nyus-lah poko'e.
Dini hari, sekira jam 03.00 wib, kami mulai masuk pintu Tol Brebes Timur menuju Palimanan. Jelang pintu Tol Palimanan ketersendatan arus kendaraan terasa. Sekitar satu jam harus antri, selepas itu lancar kembali. Kami sampai di tol ruas Cikarang Utama pada jam 06.00 wib, masih pagi untuk satu-dua jam kemudian menyapa warga ibukota Jakarta sambil mengucapkan salam: bahwa emak-emak 'LT' alhamdulillah sudah kembali!
 o o o O o o o
NOTE: Semua foto adalah dokumentasi pribadi. Dilarang asal comot.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H