Mohon tunggu...
Lisdiana Sari
Lisdiana Sari Mohon Tunggu... Administrasi - Kompasianer

Terus Belajar.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wisata Teluk Jakarta Sambil Mengulik Sejarah

27 Oktober 2015   23:33 Diperbarui: 27 Oktober 2015   23:40 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dibawah kekuasaan VOC, peran Teluk Jakarta menjadi lebih penting. “Di sepanjang pesisir dibangun benteng yang menandakan sebagai batas wilayah kekuasaan. Gugusan pulau yang ada di perairan Teluk dibagi menjadi 2 sektor. Pulau Onrust menjadi pos pertahanan paling depan pada sektor Barat, dan Pulau Edam untuk sektor Timur. Pada masa itu, dagang dan perang dilakukan VOC semata-mata demi mempertahankan monopoli perdagangan,” papar Candrian.

Referensi lain dari Museum Kebaharian Jakarta menyebutkan, pada tahun 1610, VOC diberi izin oleh Pangeran Jayakarta, Wijayakrama untuk membangun loji (kantor dagang) di sebelah timur kali Ciliwung. VOC juga diberi izin menggunakan 4 pulau yaitu Onrust, Cipir, Kelor dan Bidadari sebagai tempat perbaikan atau galangan kapal. Sesudah VOC menguasai Jayakarta, 30 Mei 1619 dan mengganti nama Batavia, pulau-pulau tersebut menjadi semakin ramai dengan kegiatan galangan kapal, bongkar muat rempah-rempah. Galangan kapal di Pulau Onrust bahkan menjadi yang terbaik dan terbesar se-Asia pada abad 17 dan 18.

Beginilah suasana karantina haji di Pulau Onrust. (Foto: kanzulqalam.com)

Pemandangan Pulau Cipir dengan reruntuhan bangunan bekas Rumah Sakit Haji, Rumah Dokter dan sebagainya, yang masih berkaitan dengan Barak Karantina Haji di Pulau Onrust. (Foto: Lisdiana Sari)

Sesuai namanya, Onrust atau sibuk (tanpa istirahat), pulau ini terus bergeliat dengan kesibukan galangan kapal dan bongkar muat rempah-rempah tadi. Pulau dengan luas sekitar 12 hektar ini, bahkan dihuni hampir 1.000 orang yang terdiri dari pegawai VOC, tentara VOC, pekerja galangan kapal dan pekerja bongkar muat rempah-rempah.

Kompasiana Blogtrip

Sebegitu banyak kisah dan peninggalan bersejarah di Pulau Onrust ini, saya saksikan langsung pada Kompasiana blogtrip bertajuk Pesona Bahari yang didukung sepenuhnya oleh Kementerian Pariwisata dan difasilitasi PT Seabreez Indonesia, pada 24 – 25 Oktober 2015. Ada 20 Kompasianer yang beruntung dan bersama sejumlah admin Kompasiana, tergabung dalam blogtrip seru sekaligus menampilkan pesona indonesia ini. Rombongan berangkat dari dermaga (pier) 15 di Marina Ancol dengan terlebih dahulu berlabuh di Pulau Bidadari. Barulah, dari sini rombongan menuju ke Pulau Onrust dan Kelor.

Adapun ke Pulau Cipir, sayang sekali karena waktu yang terbatas, maka rombongan hanya melintasinya saja, tanpa berlabuh. Tetapi, menyaksikan Pulau Cipir dari kejauhan sudah terlihat puing-puing bangunan yang aslinya berwarna putih. Menurut Candrian, di Pulau Cipir memang sarat dengan puing yang bermacam-macam fungsi. Mulai dari Rumah Sakit, Rumah Dokter, dan Rumah Sakit Karantina Haji. Rupanya memang, dahulu kala antara Pulau Onrust dan Pulu Cipir ini saling berkaitan, bahkan sempat dibangun jembatan, meski kemudian hancur akibat terjangan gelombang badai. Artinya, para jamaah haji yang mengalami sakit, akan dipindahkan dari Pulau Onrust ke Pulau Cipir.

Arkeolog Candrian Attahiyyat memberi penjelasan tentang Teluk Jakarta kepada rombongan. (Foto: Lisdiana Sari)

Penemuan arkeologi hasil ekskavasi di Pulau Onrust. (Foto: Museum Kebaharian Jakarta)

Masih di Pulau Onrust, yang namanya berusaha dilokalkan menjadi Pulau Kapal, Arkeolog Candrian Attahiyyat kepada rombongan menjelaskan, barak karantina haji ini pernah dioperasionalkan pada 1911 – 1933.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun