Namun  berdasarkan laporan dari beberapa orang tua siswa, kebanyakan siswa menonton video-video yang melenceng dari pelajaran. Pembelajaran melaui daring sangat banyak kekurangan, jika orangtua tidak selalu mengawasi anak-anak, maka anak akan terus kecanduan smartphone dan digunakan untuk bermain-main. Peranan orangtua sangatlah penting untuk terus mengawasi apa-apa saja yang dilakukan siswa dengan smartphone tersebut.
Dari beberapa hasil evaluasi menunjukkan nilai siswa tidak terlalu buruk. Hal ini tentu menunjukkan bahwa siswa memahami materi dan menyimak video dari youtube dengan baik. Mungkin kita bisa menganggap bahwa media ini cocok dan memiliki segudang kelebihan. Namun kalau media ini tidak dirancang dengan baik, bukannya manfaat yang diperoleh akan tetapi yang timbul adalah kebosanan.Â
Guru juga harus mengolah kembali video-video seperti apa yang cocok dan menarik untuk di tonton siswa. Pembelajaran menggunakan youtube ini juga mengajarkan siswa agar dapat belajar mandiri, memahami sendiri serta menyimpulkan sendiri. Tentu ini akan melatih siswa untuk terus berpikir dan akan menumbuhkembangkan kreatifitas siswa dalam menagkap materi.
Proses belajar terjadi akibat adanya proses aktif dari siswa. Dalam pembelajaran online, cara mengaktifkan siswa dapat menggunakan teknologi. Teknologi dipilih, karena dapat memfasilitasi dan menyediakan berbagai hal yang dapat mengaktifkan siswa.
Dengan menggunakan teknologi, guru dapat merancang beberapa akifitas yang dapat membuat siswa aktif, baik dalam aktif berpikir, aktif bersosialisasi maupun aktif dalam hal lainnya. Maka dari itu guru memilih youtube sebagai media utama dalam pembelajaran daring.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H