Mohon tunggu...
Tantri Liris Nareswari
Tantri Liris Nareswari Mohon Tunggu... Dosen - dosen farmasi di Institut Teknologi Sumatera

suka menulis dan mengamati

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kolaborasi, Dosen ITERA Membuat Mesin Penurun Kadar Air untuk Mitra Produksi Madu di Bandar Lampung

23 September 2024   22:15 Diperbarui: 23 September 2024   22:19 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Tim dosen Institut Teknologi Sumatera (Itera), melalui program pengabdian kepada masyarakat, membuat mesin penurun kadar air madu di Bandar Lampung. Mesin ini digunakan untuk menurunkan kadar air madu. Mesin ini tidak hanya menawarkan solusi penurunan kadar air dengan suhu rendah, namun juga mempercepat turunnya kadar air. Proyek ini diketuai oleh dosen Program Studi Farmasi, apt. Tantri Liris Nareswari, M.S.Farm., dengan dukungan dua dosen lainnya yaitu Abdul Muhyi, S.T., M.T., dan Dr. Achmad Gus Fahmi, S.Si., M.Si. serta melibatkan tim mahasiswa.

Dosen Teknik Mesin, Abdul Muhyi, S.T., M.T. menyampaikan bahwa teknologi ini menawarkan penyusutan kadar air madu tanpa merusak senyawa kimia yang rentan terhadap suhu tinggi, sehingga sangat memungkinkan untuk diterapkan pada rumah produksi madu lain. Proyek ini menunjukkan bahwa teknologi sederhana dapat memberikan manfaat besar, dan semoga menginspirasi rumah produksi madu lain untuk mengikuti jejak ini.

"Teknologi ini cocok diterapkan di rumah produksi madu lain, karena biaya pembuatannya yang relatif murah dan perawatannya mudah. Selain itu, teknologi ini juga tidak membutuhkan watt listrik yang tinggi," ujarnya.

Ketua tim, Liris, menambahkan, kegiatan tersebut merupakan hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat pada Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat tahun 2024. Kegiatan PkM ini adalah bentuk implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang didapatkan dari hasil riset dalam rangka memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat.

"Kami berharap proyek ini dapat bermanfaat untuk rumah produksi madu yang ada di Lampung, sehingga dapat meningkatkan produktivitas madu Lampung. Dan semoga mesin ini dapat digunakan untuk rumah produksi madu lain," ujar Liris.

CEO rumah produksi madu sangat berterima kasih kepada Itera atas inisiatif ini yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga edukasi, meningkatkan pemahaman tentang cara menjaga kualitas madu dengan proses produksinya. Dengan adanya mesin ini, produksi madu bisa lebih cepat, yang awalnya penurunan kadar air berhari-hari, sekarang hanya hitungan jam. "Kami merasakan manfaat kegiatan ini mengaku bersyukur karena telah mendapatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat secara langsung diterapkan, dan sangat bermanfaat untuk Masyarakat." Ujarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun