Selanjutnya, pemerintah juga diharapkan konsisten membuat regulasi dan kebijakan yang berpihak pada produk dalam negeri. Hal ini dapat diwujudkan dengan memberikan fasilitas (sarana prasarana), jaminan, pinjaman murah dan mudah, kepada UMKM. Percepatan dan kemudahan pengurusan izin, yang semakin baik karena reformasi birokrasi, juga harus terus digalakkan. Selain itu, sarana dan prasarana untuk pemasaran dan branding produk juga perlu diberikan banyak training ke UMKM. Selain itu, pemberian insentif atau bantuan pembelian aset juga akan sangat meningkatkan proses produksi. Adanya jaminan akses pasar diharapkan mempercepat penyerapan untuk bahan maupun produk yang dibuat oleh industri dalam negeri karena adanya privilege (keistimewaan) untuk bisa diserap di pasar domestik.
Pengentasan kemiskinan, kebodohan, dan peningkatan kreativitas serta inovasi bagi generasi muda merupakan agenda wajib yang tidak boleh dikasih kendor. Sumber daya manusia yang unggul merupakan hal yang penting agar kita tidak lagi dibodohi ataupun kembali dijajah negara lain. SDM kita harus mampu bersaing di era volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity (VUCA) yang terjadi pada era 5.0 ini. Daya saing Indonesia sendiri masih di peringkat 47 dunia pada tahun 2023. Walaupun naik dari tahun sebelumnya, namun masih jauh tertinggal dari Malaysia yang merupakan ranking 33 dunia.Â
Oleh karena itu, seluruh pihak baiknya sadar dan selalu bergerak bersama untuk mencapai kemandirian bangsa. Kemajuan tidak akan terwujud apabila hanya salah satu pihak yang berusaha, namun harus melibatkan seluruh sektor. Namun, bila tidak ada komitmen dari semua pihak ini selama periode tertentu dan kemauan kuat untuk berhasil, bukan tidak mungkin kita akan kembali menjadi negara berkembang selamanya, bahkan turun menjadi negara miskin. Mari kita bebaskan jeratan ketergantungan dengan negara asing dan berdiri di kaki sendiri. Mari bertanya pada diri sendiri, kapan kita akan menjadi tuan rumah di negara sendiri?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H