Data disajikan dalam bentuk narasi deskriptif yang menggambarkan setiap tahap prosesi Nyadran serta nilai-nilai etnopedagogi yang terkandung di dalamnya.
Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan ditarik berdasarkan data yang telah direduksi dan dianalisis, dengan tetap merujuk pada tujuan penelitian.
5. Â Â Kriteria Validitas Data
Validitas data dijaga dengan menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode, yakni membandingkan hasil observasi dengan data wawancara dan dokumen untuk memastikan konsistensi informasi.
Â
C. Â HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Â Hasil Penelitian
Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan utama terkait pelaksanaan prosesi Nyadran di Desa Sonoageng serta implementasi nilai-nilai etnopedagogi di dalamnya:
Tahapan Prosesi Nyadran
Prosesi Nyadran di Desa Sonoageng terdiri dari empat tahap utama, yaitu:
- Persiapan: Kegiatan ini melibatkan pembersihan makam, penyusunan sesaji, dan persiapan makanan tradisional. Seluruh aktivitas dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat.
- Doa Bersama: Dilaksanakan di area pemakaman dengan dipimpin oleh tokoh agama. Doa ditujukan untuk arwah leluhur dan keberkahan bagi masyarakat.
- Kenduri: Masyarakat berkumpul untuk menikmati hidangan tradisional sebagai simbol kebersamaan.
- Penutupan: Acara diakhiri dengan pertunjukan seni budaya seperti wayang kulit dan karawitan, yang menjadi simbol pelestarian budaya.