Jangan dibayangkan Kampung Baras Muara Kalayan itu sebagai kampung dengan deretan toko beras saja ya. Soalnya ada cerita, pun pemandangan menarik yang teruntai dibalik deretan toko beras di kampung unik ini.
Selain karena lanskap kota yang dialiri ratusan sungai dank anal, jalan antar ruko di kawasan ini tidak bisa dilalui truk-truk berukuran besar. Alasan inilah yang membuat distribusi beras gambut dari petani, baik yang berada di Banjarbaru maupun yang berasal dari berbagai lumbung padi di sekitar Banjarmasin akan didistribusikan melalui klotok-klotok khusus.
Kabar baiknya saya pernah berkesempatan memotret aktivitas pendistribusian beras dari balik rumah salah satu penduduk Kampung Baras Muara Kalayan yang baik hatinya. Cerita di atas pun saya peroleh dari tuan rumah yang saya sambangi siang itu. Sayang saya lupa siapa namanya.
Bagi saya pribadi Go-Food bukan sekedar layanan antar makanan semata. Berkat kemudahan dalam penggunaan aplikasi ini saya jadi bisa menikmati nasi goreng terenak di dunia versi lidah saya, kapan pun, dimana pun. Kini, habis lembur nggak perlu kelayapan untuk sekedar cari makan di luaran. Tinggal klik, klik, klik, beres.
Saya yakin, ada berbagai kebaikan, juga kebahagiaan yang setiap hari diantar oleh para driver Go-Food yang tersebar di berbagai penjuru negeri ini.
Ini cerita menarik saya, bagaimana dengan Anda?
Salam hangat dari Jogja,
-Retno-
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H