Mohon tunggu...
Retno Septyorini
Retno Septyorini Mohon Tunggu... Administrasi - Suka makan, sering jalan ^^

Content Creator // Spesialis Media IKKON BEKRAF 2017 // Bisa dijumpai di @retnoseptyorini dan www.retnoseptyorini.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Rekomendasi ''One Day Trip'' Menarik di Sekitar Candi Borobudur

9 Januari 2018   19:02 Diperbarui: 9 Januari 2018   21:54 2387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu Masakan Desa Ala Kedai Nujiwa (dokumentasi pribadi)

Souvenir Lukisan Candi Borobudur di Atas Daun Boddhi (dokumentasi pribadi)
Souvenir Lukisan Candi Borobudur di Atas Daun Boddhi (dokumentasi pribadi)
Sebelum beranjak ke destinasi wisata selanjutnya, yakni Candi Pawon, saya menyempatkan diri untuk membeli kaos dan souvenir berupa lukisan Candi Borobudur yang digambar di atas daun Bodhi yang dikeringkan. Lukisannya keren-keren banget lho! Must have item lah pokoknya!

Mendengar Cerita Kinara dan Kinari di Candi Pawon

Candi Pawon terletak tidak jauh dari Candi Mendut. Dalam waktu sekitar lima menit saja, kami sudah sampai di pelataran Candi Pawon, Candi Buddha yang diperkirakan didirikan oleh Dinasty Syailendra antara abad ke-VIII sampai IX Masehi. Dikutip dari website Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Menurut ahli epigrafi, J, G. de Casparis, Candi Pawon merupakan tempat penyimpanan abu jenazah Raja Indra, yang tidak lain merupakan ayah dari Raja Samarrattungga.

Dalam hal penamaan, Casparis menafsirkan bahwa nama Pawon yang berasal dari kata "awu", yang dalam Bahasa Jawa berarti "abu", sedangkan awalan pa- dan akhiran -an menunjukkan keberadaannya pada suatu tempat. Dalam Bahasa Jawa, kata pawon yang berarti dapur ini diartikan oleh Casparis sebagai 'perabuan' alias tempat abu. Uniknya, candi ini memiliki juga ventilasi udara seperti dapur pada umumnya.

Relief Candi (dokumentasi pribadi)
Relief Candi (dokumentasi pribadi)
Selain sisi sejarah, bagi saya relief Candi Pawon menawarkan daya tarik tersendiri. Salah satunya terletak pada relief sepasang burung penjaga pohon kehidupan (Kalpataru) bernama Kinara dan Kinari. Kedua burung ini tidak seperti burung pada umumnya, karena meski berbadan burung, Kinara dan Kinari memiliki kepala layaknya manusia. 

Kopi Luwak (dokumentasi pribadi)
Kopi Luwak (dokumentasi pribadi)
Entah sudah banyak yang tahu atau belum ternyata di dekat Candi Pawon itu terdapat coffe shop yang menjual kopi luwak. Selain dapat mencicipi kopi legendaris itu, tanpa perlu diminta, karyawan coffe shop ini ternyata begitu antusias menjelaskan proses pembuatan kopi luwak lho!

"Kalau mau lihat luwaknya, bisa ke kebun belakang Mbak", ucap Mbak Eny.

Terima kasih banyak Mbak! Kita jadi tahu banyak tentang kopi luwak!

Membatik di Griya Dewi Wanu

Perjalanan kami siang itu masih berlanjut menuju Griya Dewi Wanu. Sebuah griya batik yang menyediakan aneka produk batik lengkap dengan pelatihan yang ditujukan untuk wisatawan maupun calon wirausahawan yang tertarik di bidang seni pembuatan batik.

Perkenalkan ini Batik Tulis Motif Stupa (dilihat dari atas) Khas Desa Wisata Wanurejo (dokumentasi pribadi)
Perkenalkan ini Batik Tulis Motif Stupa (dilihat dari atas) Khas Desa Wisata Wanurejo (dokumentasi pribadi)
“Dewi Wanu artinya apa Bu?”, tanya saya pada Bu Yayuk, salah satu pengrajin batik yang saya temui siang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun