Mohon tunggu...
Retno Septyorini
Retno Septyorini Mohon Tunggu... Administrasi - Suka makan, sering jalan ^^

Content Creator // Spesialis Media IKKON BEKRAF 2017 // Bisa dijumpai di @retnoseptyorini dan www.retnoseptyorini.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kado-kado Spesial dari Ibu

3 Januari 2018   23:02 Diperbarui: 3 Januari 2018   23:08 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya paham sekali kekhawatiran ibu pada saya. Apalagi jika melihat saya acapkali kelelahan usai pulang kerja. Karena itulah beberapa bulan terakhir saya di Banjarmasin, ibu terlihat lebih was-was. Selain ritme kerja yang lebih banyak saat menjelang pameran, akhir tahun lalu Indonesia memasuki musim hujan. Kalau sudah begini, kekhawatiran ibu biasanya bertambah. Apalagi kalau jadwal terbang saya itu ngepasicuaca Jogja yang lagi hujan-hujannya.

Namun apapun itu, saya salut pada ibu yang menekan egonya di titik terendah agar saya dapat menambah wawasan dan pengalaman untuk berkontribusi di kota lain. Selain kerja keras tim, saya begitu percaya bahwa kelancaran project di Banjarmasin kemarin tidak lepas dari lantunan doa yang tak pernah lepas dari bibir ibu, baik ibu saya, ibu kawan-kawan satu tim saya maupun puluhan ibu-ibu kolaborator lainnya yang tergabung dalam keluarga baru kami di Banjarmasin sana.

***

Sederet Kotak Kado Lainnya

Ternyata, sesampainya di Jogja, saya kembali disodori rentetan kado tak terduga dari ibu, mulai dari aneka bros dari kerang-kerangan yang dibeli saat piknik bersama kader posyandu, ca jamur yang sengaja dibeli ibu selama berhari-hari hanya untuk mengobati rasa kangen puteri kesayangannya pada olahan makanan dengan rasa yang begitu otentik dengan Jogja, yang sekaligus menjadi menu favorit keluarga kami hingga jatah snack ibu yang berkali-kali sengaja tidak dimakan karena isinya pie agar-agar favorit saya.

Terima kasih banyak buk. Retno belajar banyak dari ibuk. Semoga besok, waktu Retno jadi ibu, minimal bisa meniru rentetan kebaikan yang telah dicontohkan ibuk. Perkenalkan teman-teman, ini ibu saya. Panggil saja Bunga. Meski bukan nama sebenarnya, namun sosok sederhana inilah yang acapkali berhasil menjadi bunga yang memperindah taman di hati, pikiran, harapan dan doa seorang anak manusia bernama Retno.

Salam hangat dari Jogja,

-Retno-

Artikel ini diikutkan dalam Kompasiana Blog Competition dengan tema Hadiah dari Ibu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun