Mohon tunggu...
Lira VirnaSukaidah
Lira VirnaSukaidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya menulis dan membuat cerpen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kamu, di Masa Putih Abu-abu Ku

15 September 2024   20:50 Diperbarui: 15 September 2024   20:52 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hati aku benar-benar hancur, aku menangis dengan rasa tidak percaya dan tidak menyangka.
Tanyaku pada teman-teman ku " Secepat itu kah dia mendapat pengganti aku!? " (Dini memelukku)
Aku tidak berhenti menangis.

Setelah tau kabar itu, aku menjalani hari semakin berat. Melihatnya saja, mataku berlinang air mata. Sambil berkata dalam hati "kok kamu tega bikin aku sakit? "

Beberapa bulan berlalu, setelah melewati hari-hari yang penuh dengan air mata itu, akhirnya aku sampai di titik mengikhlaskan nya. Berkat teman-teman yang sellu ada dan mensupport aku. Meskipun aku tidak sepenuhnya ikhlas. Kehadiran laki-laki baru dalam hidup aku tidak bisa menggantikan posisi Alfan dalam hatiku.

Pada 6 Mei 2024,saat gladi bersih untuk hari kelulusan, mataku mencari-cari sosoknya. Hanya sekedar ingin melihatnya meskipun dari jauh, untuk mengobati rasa rindu aku.

10 hari berlalu, tepatnya tanggal 26 Mei 2024. Aku bersama teman-temanku pergi ke sekolah untuk mengambil buku tahunan milik kita. Disekolah aku bertemu dengan Alfan, aku berusaha untuk tidak peduli dengannya.

Sorenya pada hari itu, nomor yang tidak terdaftar di kontak hp ku mengirimi aku pesan WA. Aku tau itu nomornya Alfan, dan hati ku berkata 'setelah 8 bulan asing... '

A : "p"
L : "iyaa"
A : "tau nomor ini? "
L : "iya tauu"
A : "apa kabarmu? "
L : "alhamdulillah baik, kamu?" A :"syukurlah, baik jugaa"
L :"syukurlah"
A : "yaudah Laraa, sehat-sehat yaa" L :"iyaa, kamu juga"

Singkat pesan kitaa.

Lalu malamnya dia mengirimi aku pesan baru.

"Maaf aku chat kamu kayak gini, dulu aku egois ninggalin kamu. Tapi Begitulah keadaan kita. Rasa penyesalan dan bersalah tetap ada dalam pikiran ku, mungkin kamu udah bisa lupain aku atau bahkan sudah dapat pengganti. Tapi aku ingin perbaiki kesalahanku. Jadi aku nanya sama kamu, apa masih ada kedua untuk ku?" isi pesannya.

Saat membaca pesan itu, aku degdegan, hati tidak karuan, perasaan campur aduk. Aku seperti kehilangan akal untuk menjawabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun