Degg!! Hatiku langsung berdetak, seolah sudah tahu apa hal yang akan Alfan pertanyakan.
"Apa itu Alfan? " jawab ku.
"Kenapa dulu kamu tiba-tiba memutuskan komitmen kita?" tanya nya.
"Ada hal yang tidak enak dihatiku, gausah bahas itu yah?" ujarku.
"Apa itu karena aku?" tanya nya lagi.
"Iyaa, itu benar karena kamu. Coba difikirkan baik-baik, kira-kira masalahnya apa" jawabku dan langsung pergi meninggalkan dia dengan raut wajahnya yang heran.
Keesokan harinya, dia temui aku lagi sehabis Imtaq. Dia datangi aku bersama Arya.
"Laraa, aku benar-benar gatau salah aku apa pada saat itu. Jadi tolong kasih tau aku. Aku juga baru berani tanya kamu tentang hal ini sekarang." ujarnya
"Pesan suara mu yang isinya 'emang kamu siapa? nyuruh-nyuruh aku berubah' itu untuk siapa?? untuk aku kan? tanya ku dengan lantang
" Hahh!?" jidatnya langsung berkerut.
(Dia sembari mengingat)