Mohon tunggu...
Ayu Safitri
Ayu Safitri Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer dan Konsultan Homeschooling

Penulis dan Trainer untuk http://pelatihanhomeschooling.com/ Ikuti saya di Instagram https://www.instagram.com/missayusafitri/ Ikuti saya di Facebook https://www.facebook.com/missayusafitri Tonton dan subscribe VLOG saya http://bit.ly/apaituhomeschooling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Mengatasi Banyaknya Ancaman Putus Sekolah pada Masa Pandemi Covid-19

21 Juni 2021   13:55 Diperbarui: 21 Juni 2021   15:03 1432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PEMERINTAH DAN SOLUSI UNTUK PENDIDIKAN DIMASA PANDEMI

Banyak upaya sudah dilaksanakan oleh kementerian supaya pembelajaran dapat berjalan kembali, walaupun  dengan model belajar jarak jauh yang berbasis internet dengan sejumlah kekurangan dan kelebihannya.

Usaha pemerintah yaitu dengan memberikan layanan program belajar melalui siaran TVRI. Perusahaan yang bergerak dibidang pendidikan pun ikut membatu dalam mempermudah proses pembelajaran peserta didik seperti ruang guru dll. Hal itu dilakukan supaya anak bisa lebih mudah dalam belajar.

Pendidikan dimasa pandemi Covid-19, sekolah mempunyai kebebasan dalam menentukan kurikulum, tentunya kurikulum tersebut  harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Seperti yang telah diungkapkan dalam ketusuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan perihal kurikulum ketika masa-masa darurat seperti ini.

Hal yang dilakukan pemerintah perihal pelaksanaan belajar mengajar pada zona kuning serta hijau kembali dapat menjalankan pembelajaran seperti sedia kala yaitu tatap muka, tetapi mempunyai bebrapa syarat yang harus dipenuhi yaitu dengan tetap menjaga protokol kesehatan dengan selalu menjaga kebersihan dan tidak lupa memakai masker serta mengurangi kerumunan.

Pemerintah melakukan penyesuaian terkait pelaksanaan pembelajaran dizona kuning dan hijau dapat menjalankan pembelajaran secara tatap muka tetapi harus dengan menerapkan protokol kesehatan 5 M yang sangat ketat, meliputi : Mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas.

Untuk daerah yang masih termasuk zona oranye atau bahkan zona merah, pembelajaran harus tetap dilakukan secara online. Hal ini dilakukan supaya mata penyebaran covid-19 tidak menyebar, karena dikhawatirkan jika pembelajaran masih dilakukan secara tatap muka peserta didik saling berinteraksi sehingga akan menambah mata rantai penyebaran covid-19, apalagi anak yang masih sekolah dasar, yang pastinya jauh lebih banyak interaksinya kepada teman sebaya.

Pemerintah berusaha melakukan tindakan cepat mengenai kasus covid-19 ini, terlebih perihal pendidikan agar segera bisa dilakukan pembelajaran tatap muka. Oleh karena itu pemerintah memberikan kesempatan pada daerah yang sudah zona hijau untuk syarat dibukanya sekolah yaitu dengan vaksinasi pendidik terlebih dahulu kemudian tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Setelah hal tersebut terpenuhi barulah dilakukan uji coba pembelajaran tatap muka.

Semoga dengan usaha tersebut kondisi bisa membaik disektor manapun terlebih sektor pendidikan.

Ditulis oleh: Dyah Meidita - Mahasiswi IAIN Kudus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun