Mohon tunggu...
Lion Star
Lion Star Mohon Tunggu... Buruh - Undergrad student

Hidup adalah proses belajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yang Terunik dari Data Situs Asian Games Jakarta Palembang 2018

7 September 2018   17:16 Diperbarui: 7 September 2018   17:58 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atlet Asian Games Tertua

Atlet peserta Asian Games tertua
Atlet peserta Asian Games tertua
Ternyata daftar 15 besar atlet Asian Games tertua semua didominasi oleh cabang olahraga bridge. Dimana atlet Indonesia Bambang Hartono merupakan atlet kelima tertua dengan usia 78 tahun, sedangkan atlet Indonesia kedua tertua adalah Freddy Eddy Manoppo yang juga dari cabang olahraga Bridge.

Atlet Asian Games Termuda

Atlet Asian Games Termuda
Atlet Asian Games Termuda
Lagi-lagi penulis mendapatkan adanya kesalahan input data dari atlet-atlet yang terdaftar di website Asian Games, ada atlet yang lahir di tahun 2070. Kembali fokus, ternyata ada dua atlet Indonesia yang masuk dalam daftar atlet termuda Asian Games 2018, yaitu Aliqqa Novvery, dan Bunga Nyimas, yang keduanya dari cabor Skateboarding.

Memberdayakan Event Olahraga di Masa Mendatang

Menurut penulis, Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 Jakarta Palembang, harus memanfaatkan momentum olahraga ini untuk kepentingan yang lebih besar. Dengan menjadi penyelenggara, semua atlet memberikan data-data catatan waktu dan prestasi mereka. Sudah seharusnya bilamana Indonesia ingin terus berprestasi, data tersebut harus diolah dengan sebaik-baiknya.

Bilamana ada pertandingan yang akan diikuti oleh atlet Indonesia, bisa menggunakan data-data dari atlet asing untuk menilai kemampuan atlet dalam negeri. Untuk cabang olahraga yang terukur, misalnya atletik, dan renang, sebagai contoh dapat menggunakan teknologi informasi untuk mensimulasikan hasil latihan rata-rata atlet dalam negeri yang akan dikirim bertanding, dengan atlet-atlet ternama yang diketahui juga mendaftar di pertandingan tersebut, sehingga dapat memberi target yang lebih realitis bedasarkan catatan waktu terbaik atlet Indonesia dibandingkan catatan waktu rata-rata atlet asing tersebut dalam 10 event terakhir.

Untuk menyemarakan event olahraga di waktu mendatang, sebenarnya dapat dilakukan aktifitas yang juga memberdayakan kreatifitas di jaman digital, sebagai contoh, bisa dibuat lomba Hackathon nasional yang dibatasi dalam 24 jam saja, dengan tema Asian Games 2018, dengan kolaborasi undangan ke berbagai kampus-kampus di Indonesia dengan berbagai perusahaan sebagai sponsornya.

Dengan hal ini, berarti pemerintah sukses menjadi tuan rumah, dan juga membantu mahasiswa untuk berkreasi membuat aplikasi Asian Games. Keuntungan lainnya, perusahaan juga dapat melakukan talent scouting dari para peserta lomba.

Dan bilamana hasil karya aplikasi tersebut dinilai layak dan bermanfaat untuk meningkatkan performance atlet, ataupun melakukan prediksi hasil pertandingan, mungkin dapat dimanfaatkan untuk cabang-cabang olahraga yang terkait untuk meningkatkan kualitas atlet Indonesia, dan juga memberikan target yang sudah terukur dari aplikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun