Mohon tunggu...
Lion Star
Lion Star Mohon Tunggu... Buruh - Undergrad student

Hidup adalah proses belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Belajar dari Fitur Keselamatan Eskalator di Stasiun MRT Canada

20 Oktober 2015   21:08 Diperbarui: 21 Oktober 2015   01:10 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Eskalator Metro dalam perbaikan."]

[/caption]

[caption caption="Perbaikan untuk waktu yang tidak bisa ditentukan."]

[/caption]

[caption caption="Informasi sedang dilakukan test. "]

[/caption]

Keselamatan Pemakai Harus Diutamakan

STM selaku pengelola Metro di kota Montreal terlihat jelas sangat mengutamakan faktor keselamatan publik di seluruh stasiun MRT, karena fitur keamanan eskalator ini terlihat lebih ketat dibandingkan eskalator di mal-mal misalnya. 

Walaupun segala macam fitur keamanan sudah terpasang, tetap saja partisipasi masyarakat berperan paling besar. Pengguna harus berani menasihati mereka yang tindakannya berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain dalam menaiki tangga berjalan. Jangan pernah sungkan untuk menegur anak-anak yang duduk di eskalator misalnya, sebagaimana ibu tua di kisah nyata diatas.  Juga bila ada anak sekolah duduk di bantalan rel eskalator,  ditegur saja, karena saat mereka sliding di rel, dapat menabrak pengguna lain di ujung bawah dan menyebabkan kecelakaan bagi orang lain dan diri sendiri.

 Mengingat kota Jakarta juga sedang membangun MRT yang direncanakan akan beroperasi dalam 3 tahun lagi, sekitar tahun 2018, maka alangkah baiknya jika pihak pengelola MRT Jakarta mempertimbangkan fitur-fitur pencegahan kecelakaan di eskalator yang lebih ketat,  atau membuat standar baru khusus eskalator di ruang publik yang penggunanya bisa ratusan ribu per hari.  Tidak perlu melakukan study banding  dengan keliling Eropa atau Amerika yang menghabiskan banyak biaya, cukup belajar dari artikel ini,  meniru dari fitur pengelola Metro terbaik di Amerika Utara, yang telah banyak meregulasi fitur keamanan eskalator di stasiun MRT Montreal semenjak tahun 1966. 

Selain partisipasi daripada pengelola MRT, tentunya harus ada regulator yang tegas dalam hal keselamatan publik, yaitu dinas pengawas gedung Jakarta. Pastikan bahwa spesifikasi eskalator sesuai peraturan pemerintah, mengingat  eskalator di stasiun MRT akan digunakan oleh ratusan ribu penduduk  setiap harinya, dengan beragam tingkat edukasi, mulai dari pelajar SD sampai manula.   Pastikan escalier mecanique seminimal mungkin dapat terjadi kecelakaan, mulai dari gap antara pijakan tangga berjalan dengan dinding yang harus sekecil mungkin,  penggunaan ijuk pengaman,  garis kuning pembatas kaki, atau lampu led di pijakan dan  sensor beban otomatis.

Standar keamanan eskalator untuk ruang stasiun MRT sudah layak lebih ketat dibandingkan eskalator untuk gedung perkantoran dan mal. Bilamana tidak memenuhi syarat,  jangan diterbitkan ijin penggunaan bangunan, sebagaimana  kata gubernur Jakarta,  tidak ada kompromi untuk perijinan kalau menyangkut keselamatan publik. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan bagi para Kompasianer dan juga perencana pembangunan stasiun MRT, ataupun pengelola mal yang akan menggunakan  eskalator. Bahkan karena stasiun MRT di Jakarta merupakan hal baru, ada baiknya jika dari sekarang pihak pengawas bangunan kota menerapkan standard yang lebih ketat  seperti celah gap antara pijakan ke dinding harus sekecil mungkin,  penggunaan security brush, demarkasi garis kuning,  sensor beban otomatis, dan juga stiker-stiker berukuran cukup besar di sepanjang badan eskalator.  

 

Videos:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun