Mohon tunggu...
Lion Andro
Lion Andro Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa/pelajar

Menjadi Mahasiswa di salah satu Universitas Negeri di Kota Malang.Menjadi pelajar adalah hal terindah yang saya alami, Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia atas bantuan dana,mengingat sekolah negeri adalah subsidi pemerintah dari pajak yang diperoleh dari masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aku Merokok, Maka Aku Ada...

1 Juni 2020   03:16 Diperbarui: 1 Juni 2020   03:58 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sudut pandang ekonomi memang sudah sangat nampak dampak posisitf yang di sebabkan oleh berdirinya suatu pabrik rokok. Tetapi menjadi sangat negatif bicara soal rokok manakala masuk ke ranah kesehatan. Selama ini seluruh hasil negatif selalu ditampilkan ke publik mengenai dampak merokok. 

Gambar gambar korban akibat menjadi pecandu rokok ditampilkan. Menurut saya ini menjadikan sugesti negatif bagi perokok maupun non perokok. Mengingat tidak semua merokok karena ingin mendapatkan manfaat, melainkan karena frsutasi kemudian merokok dijadikan pelampiasan. 

Bukankah sudah barang pasti bahwa suatu hal yang dilakukan secara berlebihan adalah buruk. Coba lakukan survey kepada orang yang menjadi korban rokok, saya yakin dalam satu hari mereka tidak cukup kalau cuma habis 1 pak. Disini saya mau menyampaikan bahwa pemerintah juga harus fair terhadap perusahaan rokok. 

Selama ini rokok selalu dikambing hitamkan. Pajak yang diterima dari rokok sangat besar, tetapi malah dijadikan cap sumber masalah kesehatan. Lohhh kenapa kok pemerintah tidak membuat suatu riset yang mencoba menggali manfaat merokok bagi kesehatan. 

Kami kaum perokok jujur sudah merasakan, Cuma hasil riset kami sebatas di uji coba pada diri sendiri. Tohh sumber dana riset bisa diambilkan dari cukai rokok, bukankah fair kalau bergitu. 

Kalaupun nanti hasilnya tidak ada yang posisitif, itu sudah bukan rahasia lagi karena memang citra itu yang selama ini dibangun oleh pemerintah dunia (Bukan hanya Indonesia). 

Dan Jika ternyata ada hasil yang menemukan manfaat merokok bagi kesehatan tentu ini akan menambah jumlah konsumsi perokok yang otomatis akan menambah jumlah cukai yang masuk. Jadi inti permasalahan kita selama ini terhadap rokok adalah " selama ini kita tidak fair, bahwa semua hal pasti ada baik buruknya sama seperti manusia". 

Seperti kata Mbah Emha Ainun Nadjib bahwa rokok haram (mengganggu kesehatan) adalah bagian dari perang dagang industri obat obatan yang dimonopoli oleh WHO, dan tugas kita adalah membuat riset riset mengenai manfaat rokok bukan hanya mencari sisi negatif nya. Bukankah yang negatif selalu berdampingan dengan posisitf ? 

Sekali lagi saya tekankan "KITA HARUS FAIR" terhadap rokok. Terakhir, mengutip kata descartes dengan sedikit sentuhan inovasi, Saya ucapkan "Aku merokok maka aku ada". 

Karena dengan merokok aku menghidupi jutaan perut karyawan pabrik rokok, petani tembakau dan menjaga keberlangsungan sebuah negara lewat cukai yang ku setor di setiap batang rokok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun