Mereka tidak susah untuk mendapatkan kelengkapan demografi disitu. Nah, ketika mereka tidak melakukan tahapan itu sebagai Studi pendahuluan yang jadi pertimbangan terhentinya penerbangan MAF. Ini yang saya katakan jahat itu karena, mereka bukanya tidak tahu kalau satu-satunya yang dapat menghubungkan masyarakat terisolir di Kalimantan Utara atau mungkin juga daerah Papua.
''Satu-satunya adalah penerbangan pesawat MAF sebabnya saya katakana kalau mereka misalnya tau yang bisa menghubungkan dan menggerakan arus barang itu adalah pesawat. Lalu mereka menghentikan penerbangan, nah ini yang saya bilang jahat itu!,'' kata Reahabiam Bilung, Warga masyarakat Krayan.
''Karena konsekuensinya itu banyak sekali teristimewa salah satunya kepada pelayanan kesehatan didaerah kami. Pertanyaannya adalah ada gak puskesmas yang memadai dari pemerintah? Kalau ada gedung puskesmasnya ada gak fasilitas-fasilitas yang memadai? Jadi pastilah masyarakat ketika mengalami situasi darurat dirujuk ke kota Tarakan, Malinau dan kotalainya. Sebab satu-satunya transportasi yang akan mengantar mereka, yaaa pesawat MAF,'' terangnya
Dirinya menambahkan, sebagai warga masyarakat Krayan saya menyampaikan keperihatian kita kepada pemerintah untuk segera mencabut keputusan Menteri Perhubungan No KP 467 Tahun 2017.
''Pemerintah seharusnya bersyukur gitu loh, harus mendukung dan bersyukur tetap mengizinkan pesawat MAF itu sampai pemerintah dapat menyiapkan infrastruktur pengganti, tentu yang layak kalau pesawat ya pesawat, ya pemerintah kasih dong pesawat kalau memang ada akses jalan darat di sediakan yaaharus manusiawi. Nah itu yang dapat menjadi harapan saya, mari kita buat keputusan yang bijaksana.'' Pungkasnya.
Yogyakarta, Senin (27/11)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H