Mohon tunggu...
Lio Bijumes
Lio Bijumes Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Asal Kalimantan Utara

Lio Bijumes lahir di Ba’ Binuang, Krayan Tengah, dan besar di Long Bawan, Krayan. Ia mengisi hari-harinya dengan membaca, menulis, dan memotivasi. Ia aktif menulis di situs web seperti krayannews.com, ytparyeh.com, ributrukun.net, pepnews.com, dan detikborneo.com. Lio juga menjadi pembicara dan konsultan di bidang pengembangan SDM serta tertarik pada penelitian manajemen sumber daya manusia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

MAF Tidak Diberi Izin, Mahasiswa Se-Kaltara di Yogyakarta Angkat Bicara

28 November 2017   20:33 Diperbarui: 28 November 2017   22:12 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka tidak susah untuk mendapatkan kelengkapan demografi disitu. Nah, ketika mereka tidak melakukan tahapan itu sebagai Studi pendahuluan yang jadi pertimbangan terhentinya penerbangan MAF. Ini yang saya katakan jahat itu karena, mereka bukanya tidak tahu kalau satu-satunya yang dapat menghubungkan masyarakat terisolir di Kalimantan Utara atau  mungkin juga daerah Papua.

''Satu-satunya adalah penerbangan pesawat MAF sebabnya saya katakana kalau mereka misalnya tau yang bisa menghubungkan dan menggerakan arus barang itu adalah pesawat. Lalu mereka menghentikan penerbangan, nah ini yang saya bilang jahat itu!,'' kata Reahabiam Bilung, Warga masyarakat Krayan.

''Karena konsekuensinya itu banyak sekali teristimewa salah satunya kepada pelayanan kesehatan didaerah kami. Pertanyaannya adalah ada gak puskesmas yang memadai dari pemerintah? Kalau ada gedung puskesmasnya ada gak fasilitas-fasilitas yang memadai? Jadi pastilah masyarakat ketika mengalami situasi darurat dirujuk ke kota Tarakan, Malinau dan kotalainya. Sebab satu-satunya transportasi yang akan mengantar mereka, yaaa pesawat MAF,'' terangnya

Dirinya menambahkan, sebagai warga masyarakat Krayan saya menyampaikan keperihatian kita kepada pemerintah untuk segera mencabut keputusan Menteri Perhubungan No KP 467 Tahun 2017.

''Pemerintah seharusnya bersyukur gitu loh, harus mendukung dan bersyukur tetap mengizinkan pesawat MAF itu sampai pemerintah dapat menyiapkan infrastruktur pengganti, tentu yang layak kalau pesawat ya pesawat, ya pemerintah kasih dong pesawat kalau memang ada akses jalan darat di sediakan yaaharus manusiawi. Nah itu yang dapat menjadi harapan saya, mari kita buat keputusan yang bijaksana.'' Pungkasnya.

Yogyakarta, Senin (27/11)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun