Mohon tunggu...
Marcellinus Vitus
Marcellinus Vitus Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa STF Driyarkara

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Yuk, Tes HIV Aids!

1 Desember 2016   08:09 Diperbarui: 1 Desember 2016   08:31 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://i.huffpost.com/gen/3726336/images/o-WORLD-AIDS-DAY-facebook.jpg

Bagi yang merasa tidak pernah melakukan tindakan beresiko, sebaiknya tidak menggunakan fasilitas nir-biaya ini. Meskipun gratis, kesempatan yang diberikan terbatas (baik biaya dari pemerintah, waktu pelayanan klinik, hingga kemampuan dan daya tampung penyedia pelayanan tes HIV/AIDS). Hendaknya diutamakan dan bahkan mengajak kenalan, kerabat, saudara, teman, hingga anggota keluarga yang diketahui pernah melakukan tindakan beresiko untuk memanfaatkan kesempatan ini.

Di mana letak pelayanan nir-biaya ini?

Secara umum, banyak rumah sakit daerah dan swasta, puskesmas, hingga klinik menyediakan layanan bebas biaya bagi uji laboratorium HIV/AIDS. Namun, secara khusus yang saya ketahui, RS Sint. Carolus, di daerah Salemba – Jakarta Pusat, menyediakan layanan yang lengkap. Ruang Carlo (nama tempat pelayanan HIV/AIDS di RS Sint. Carolus) menyediakan tidak hanya layanan tes HIV melainkan juga Sifilis (Raja Singa) yang termasuk kategori Infeksi Menular Seksual (IMS). Alasannya sederhana, HIV dan Sifilis tidak memiliki gejala dini yang dapat diamati dengan mata telanjang. Gejala dan keterjangkitannya hanya bisa diketahui lewat darah. Dengan demikian, ketika diketahui adanya HIV atau pun Sifilis di dalam tubuh pasien, pihak Ruang Carlo dapat memberikan tindak lanjut pengobatan secara cepat.

http://www.temanteman.org/indo/uploadimage/cnt59img1.jpg
http://www.temanteman.org/indo/uploadimage/cnt59img1.jpg
Kelengkapan pelayanan Ruang Carlo tidak sekadar pada segi pelayanan medis. Di Ruang Carlo, para pengunjung/peserta tes akan dilayani oleh staf Ruang Carlo, yang terdiri dari perawat, dokter, hingga konselor. Para peserta tes akan diajak masuk ke dalam ruang konsultasi. Di sana pasien akan diberi informasi terkait HIV/AIDS dan IMS, serta kesempatan untuk bertanya dan berbagi cerita dan pengalaman terkait HIV/AIDS dan IMS. Telinga mereka siap-sedia untuk mendengarkan kisah, kegelisahan, hingga pertanyaan para pasien. Ruang konsultasi telah dilengkapi dengan fasilitas kedap suara dan komitmen para staf Carlo untuk menjaga kerahasiaan pembicaraan menjadikan segala percakapan dalam ruang konsultasi dijamin kerahasiaanya. Pada intinya, semakint terbuka para pasien kepada staf Carlo, semakin banyak bantuan serta informasi yang didapatkan.

http://www.temanteman.org/indo/uploadimage/cnt59img2.jpg
http://www.temanteman.org/indo/uploadimage/cnt59img2.jpg
Tidak hanya segi konsultas dan medis, Ruang Carlo pun menjadi ajang pertemuan para penderita HIV/AIDS dengan komunitas/LSM yang bergerak di bidang yang serupa. Dengan demikian, pelayanan Ruang Carlo di RS Sint. Carolus dapat dikatakan sangat lengkap: segi medis, kognitif, afeksi-psikologis diperhatikan dengan seksama dalam pelayanan Ruang Carlo.

Bagaimana Mencegahnya?

Setiap pelayanan konsultasi di Ruang Carlo, serta pelayanan kesehatan yang lain, disampaikan lima (5) strategi untuk mencegah terjadinya persebaran HIV/AIDS ke semakin banyak orang.

Pertama, Edukasi. Kita perlu belajar sekaligus mengajarkan orang lain tentang HIV/AIDS. HIV/AIDS dapat dicegah dengan partisipasi aktif dari masyarakat. Kita belajar bukan untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain.

Kedua, Dihindari penggunaan narkoba  jarum suntik. Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya, penggunaan jarum suntik yang sama dapat mengakibatkan pertukaran cairan tubuh sehingga virus HIV dapat menular kepada yang lain.

Ketiga, Cegah dengan kondom. Kondom dapat mencegah terjadinya penularan HIV sehingga para penderita HIV masih dapat melakukan hubungan seksual. Penggunaan kondom hukumnya WAJIB bagi para penderita HIV. Jangan sampai, alasan kenikmatan meniadakan penggunaan kondom. Ingat! Barter antara kenikmatan dengan derita tertular HIV tidak seimbang.

Keempat, Bersikaplah setia. Logikanya, kita saja tidak tahu bagaimana kesehatan atau kebiasaan pasangan (bila belum menikah), apalagi dengan orang banyak. Semakin banyak berhubungan seksual dengan orang lain, semakin besar pula resiko tertular dan menularkan HIV.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun