Mohon tunggu...
Lita Dikali Ta
Lita Dikali Ta Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Lahirlah kembali dengan fitrah tafakur. Lihatlah senyum begitu memesona. Mimpi adalah pijakan pertama.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Empat Puisi

30 Desember 2013   09:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:21 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Koma

Serbuk pait menyebar

angin menghalalkan terjadi keracunan.

Iya keracunan yang kucampur untuk

membunuh keganasan pikir yang meracuk

segala macam imitasi yang terjadi.

Aku terbelah-belah

tak ada pemungut.

Untuk apa?

memunggut pengkhayal

yang tak mampu

bermimpi

Semut menangis, tergelitik

Apa suratku telah kau baca?

6 Februari 2013

Kopi

Mungkinkah serbuk hati kembali

menyebar

yang dulu pernah kau sekat?

Apakah putik hati masih ada

atau

hanya tinggal dikubangan nur animu?

Diri ku seduh dalam kopi

menyisa ampas pekat

tak bisa disimpan

buang untuk kesucian

Bila ingin memiliki

ambil lukislah dengan patahan jari

kalau tidak

singkirkan dalam kotak almari

15 Februari 2013

Penghisap

Keras suara langit, melolong tinggi

membuat ciut pori-pori kasar ini

mencari kehangatan di titik-titik

Pikiran terbang

tak takut terjatuh

penuh duri

Semakin malam

Semakin dingin

Nyamuk mengusik

mengamuk

tak mau pergi

tanpa menusuk!

Nona

Begitu riang dan ringan

Kata-kata yang terucapkan

Aku tahu

panggilan itu

sejajar Diajeng

Raden Ayu

Kau membuatku tersenyum

Walau kau lentik

Bagai bulu mata ini

Tapi kau menarik

Hati

Sisi lain merasa senang

Dengan panggilan itu

Aku tak ingin pulang

Tanpa Nonamu

18 februari 2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun