Mohon tunggu...
Irene Santika
Irene Santika Mohon Tunggu... -

Karena langit adalah kitab yang terbuka. bintang menjadi penunjuk arah saat kau terjebak di tengah samudera...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sembilu Bernama Rindu

8 Juni 2011   04:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:45 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku tak tahu ini firasat apa. tapi seluruh inderaku memberi isyarat tentang kamu

mendadak, banyak mobil berlalu lalang dengan plat nomor kotamu.

kernet bis satu-satu meneriakan nama kotamu

teman satu kosku yang bercerita ia baru kembali dari tempatmu berasal

kampusku dipenuhi manusia-manusia satu ras denganmu

mereka bicara dengan bahasa ibumu

bahkan ada yang memiliki nama sepertimu

aku hanya menutup telingga, menjauh cepat-cepat.

seorang teman tiba dengan lembaran tenun.

ia baru saja berlibur dari pulaumu

dan tenun itu hadiah untukku.

lebih tepatnya, hadiah untuk mengusap airmataku

satu sore aku pergi ke satu mal

pernak pernik dengan warna kesukaanmu jadi rebutan.

sepintas kulihat kamu lewat

berjubel diantara mereka yang berpasang-pasang

setelah aku berharap-harap,

ternyata dia bukan kamu...

aku paham,

sembilu ini bernama rindu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun