lebih tepatnya, hadiah untuk mengusap airmataku
satu sore aku pergi ke satu mal
pernak pernik dengan warna kesukaanmu jadi rebutan.
sepintas kulihat kamu lewat
berjubel diantara mereka yang berpasang-pasang
setelah aku berharap-harap,
ternyata dia bukan kamu...
aku paham,
sembilu ini bernama rindu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!