Mohon tunggu...
Lintang Prameswari
Lintang Prameswari Mohon Tunggu... Jurnalis - Content Writer

Bukan penulis, hanya menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menulis: Sebuah Suaka

15 Januari 2022   00:00 Diperbarui: 15 Januari 2022   00:31 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suatu saat mereka akan sadar bahwa dunia akan menelan hidup-hidup kita yang tak pernah punya apa-apa.

Sampai pada saatnya tiba,

Ketika dunia sudah tak lagi sanggup memberikan rumah bagi jiwa yang tercerabut,

Suara ketik tetap akan mendengung, tak kenal jeda dan rasa takut.

Meski akan banyak manusia yang saling sikut,

Dan waktu semakin banyak terbuang lalu direnggut,

Suaka ini akan tetap ada,

Menjadi rumah bagi perjalanan tanpa akhir yang entah dimana ujungnya,

Menjelma sekoci bagi nahkoda yang kebingungan membawa kapal yang hampir karam,

Melewati badai yang tak lagi seram,

Membalut luka sehabis terjun dari jurang curam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun