Mohon tunggu...
Lintang Prameswari
Lintang Prameswari Mohon Tunggu... Jurnalis - Content Writer

Bukan penulis, hanya menulis.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kisah Sepotong Burger dan Sebungkus Cokelat dari Go-Food

3 Juni 2018   23:58 Diperbarui: 4 Juni 2018   00:31 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: dokumentasi pribadi

"Iya udah ayo mbak, naik aja."

Singkat cerita, sang bapak itu di jalan bertanya-tanya soal darimana saya, ngapain di Jakarta, dan hal-hal klasik lainnya. Kemudian ada beberapa motivational quotes yang saya dapat selama di jalan dari bapak baik hati tersebut:

"Mbak, kalau mau mudah nanti setelah kuliah, mendingan usahanya dikerasin mulai sekarang. Ada, nih, teman bapak yang dulu kuliahnya serius banget, belajar sampai begadang-begadang, dan jam belajarnya lebih banyak daripada teman-teman bapak yang lain, dan sekarang buktinya dia udah sukses, udah jadi manager."

"Sebenarnya pilihannya tuh ada dua, mbak: mau mati-matian belajar waktu kuliah dan santai pas udah lulus karena udah dapat kerja, atau mau santai-santai pas kuliah dan mati-matian cari kerja pas udah lulus. Nah, dulu karena bapak ini malas dan lebih condong memilih yang kedua, makanya hanya bisa jadi driver go-jek dan nganter-nganter go-food yang cuma bisa dilihat tanpa bisa mencicipi. Pesan bapak ke generasi seperti mbak, rajin-rajinlah di saat muda, jangan sampai menyesal kalau nanti cari kerja."

See? Sometimes lessons come from the unexpected person at the unexpected moment.

Dari sana, saya bisa belajar bahwa setiap perjuangan dan proses itu akan membuahkan hasil seperti apa yang sudah kita tanam sebelumnya. Dari kedua bapak go-food yang sederhana namun banyak memberi pelajaran ini, saya jadi tahu, bahwa keseluruhan hidup memang tentang belajar, berjuang, dan bekerja mati-matian untuk kemudian mengikhlaskan jika memang kita tak mampu mendapatkan hal-hal yang kita inginkan, untuk kemudian diusahakan kembali, atau diganti dengan alternatif yang lain.

Sambil mengerjakan revisi, sepotong burger yang saya pesan waktu itu memberikan nilai dan pembelajaran untuk selalu bersyukur.

Dan untuk bapak yang telah rela mengantarkan saya malam-malam hanya untuk sekedar membeli air minum, sebungkus coklat saya hadiahkan kepadanya dengan dibalas senyuman yang manis sambil berkata:

"Terima kasih ya, mbak. Sukses terus, semangat terus."

Sesederhana itu.

Sekian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun