Ponsel pintar dan laptop mengantarkan orang mengetik pesan hampir di mana saja. Secara rutin, bahasa mulai diproduksi tanpa bicara. Ketika ahli bahasa dan psikolog berbicara tentang artikulator yang digunakan dalam produksi bahasa, mereka biasanya memaknainya sebagai bagian dari saluran vokal. Tapi fenomena yang ditunjukkan foto menunjukkan bahwa artikulator bahasa sehari-hari semakin mengarah pada hasil jari. Dan itu berkorelasi dengan QWERTY. Dan bila benar typo terjadi pula karena QWERTY yang digunakan pada gawai, ada argumen kuat bahwa QWERTY pada gawai yang dipasarkan di Indonesia butuh diteliti ulang untuk disesuaikan dengan Bahasa Indonesia.
Bahan Bacaan
Jasmin, K., & Casasanto, D. (2012). The QWERTY effect: How typing shapes the meanings of words. Psychonomic Bulletin & Review, 19(3), 499-504. Retrieved from http://search.proquest.com/docview/1020164904?accountid=25704
Knable, K. (2011). Smartphone duel. Arkansas Business, 28(29), 1. Retrieved from http://search.proquest.com/docview/882169670?accountid=25704
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H