Mohon tunggu...
Stephanie Lintang Lumaris
Stephanie Lintang Lumaris Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Pengelolaan Konflik dalam Melarang Massa Menggelar Demonstrasi di Kawasan Malioboro

17 Desember 2020   22:48 Diperbarui: 17 Desember 2020   22:59 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan untuk hasil menang dan menang, seluruh pihak mendapatkan tujuannya dan sama-sama mendapatkan keuntungan. Dalam strategi menarik diri biasanya hasilnya akan berupa kalah dan kalah, atau kalah dan menang. 

Dalam strategi pengelolaan konflik yang kedua atau mengalah dan ketiga atau bersaing, dapat dipastikan hasilnya akan kalah dan menang, dimana pihak yang mengalah dirugikan dan pihak satunya diuntungkan. Ketiga dan keempat yaitu kolaborasi dan kompromi, hasil yang ada akan menang dan menang dimana kedua belah pihaknya sama sama diuntungkan.

Beberapa waktu lalu salah satu tempat di kawasan Malioboro mengalami kerusakan cukup parah akibat adanya demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja. Beberapa tempat mengalami kerusakan ringan dan beberapa mengalami kerusakan parah, bahkan hingga membakar fasilitas umum. 

Hal ini tentu sangat meresahkan bagi warga Jogja, khususnya mereka yang kesehariannya berada di kawasan Malioboro, baik untuk bekerja maupun penduduk asli yang tinggal di Malioboro. Salah satu pihak yang merasa dirugikan adalah para pedagang kaki lima atau PKL. 

Akibat adanya kejadian tersebut, ditambah pula dengan kondisi di masa pandemi ini membuat jumlah wisatawan menurun, dan akibatnya para pedagang kaki lima juga merasa kesulitan untuk menjual dagangannya.

Dalam berita "Memperingati Hari HAM, Aksi Rakyat di Malioboro Diadang Polisi dengan Kawat Berduri" telah cukup menjelaskan adanya konflik antara Polisi dan PKL dengan demonstran. 

Sebagian besar komunitas yang ada di Malioboro adalah PKL atau pedagang kaki lima. PKL hidup dari wisatawan yang datang berkunjung ke Malioboro, terlebih Malioboro dikenal dengan ikon Kota Yogyakarta. Berkaca pada kejadian sebelumnya ketika beberapa tempat di Malioboro dirusak oleh demonstran membuat PKL merasa kesal.

Dari konflik yang muncul tersebut, terdapat pengelolaan konflik yang dilakukan oleh para pedagang kaki lima. PKL yang mengetahui Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) akan melakukan demo di Malioboro segera mencari solusi penyelesaian supaya dapat mencapai win-win solution. 

Pada tahap ini, terlihat bahwa pengelolaan yang dilakukan pedagang kaki lima dapat dikategorikan ke dalam upaya bersaing. Para pedagang kaki lima dan polisi menghadang para demonstran untuk tidak melakukan demo di kawasan Malioboro.

 Para pedagang kaki lima dan polisi pun menghadang demonstran dan menyuruh mereka berpindah ke lokasi lain. Dengan begitu para pedagang kaki lima tetap dapat berjualan di kawasan Maliboro, sedangkan para demonstran harus mengalah untuk melakukan demo di tempat yang lain. Maka hasil yang diperoleh dari konflik tersebut bisa menang dan kalah karena satu pihak yaitu PKL diuntungkan, dan demonstran dirugikan karena tidak dapat melakukan demo di kawasan Malioboro.

Dari adanya konflik tersebut beserta penyelesaiannya tampaknya menghasilkan dampak yang cukup negatif. Dampak negatif yang dihasilkan atas konflik di atas antara para pedagang kaki lima dan demonstran adalah bahwa kedua belah pihak saling berselisih dan memiliki tujuan yang berbanding kebalik sehingga hubungan yang terjadi kurang harmonis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun