Mohon tunggu...
lintangjitabsara
lintangjitabsara Mohon Tunggu... Mahasiswa - ISI Surakarta

Just a little Star with big dream

Selanjutnya

Tutup

Seni

Mbah Joko, Penjaga Tradisi Wayang Kulit dari Sukoharjo

1 Januari 2025   17:12 Diperbarui: 1 Januari 2025   17:12 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses pembuatan wayang kulit oleh Mbah Joko

Refleksi dan Harapan

Wayang kulit bukan sekadar artefak masa lalu, tetapi juga media yang hidup untuk menyampaikan pesan-pesan kehidupan. Dengan dedikasi Mbah Joko, kita belajar bahwa melestarikan budaya adalah tanggung jawab bersama. Harapan besar ada pada generasi muda untuk mengambil peran dalam menjaga seni ini tetap hidup.

"Wayang adalah cerminan kita. Kalau kita lupa wayang, kita lupa siapa diri kita," tutup Mbah Joko dengan bijak.

Dukungan kita kepada seniman seperti Mbah Joko, baik melalui apresiasi maupun bantuan konkret, adalah langkah kecil namun penting untuk memastikan seni wayang kulit tetap bertahan di tengah modernisasi.

Lintang, Program Studi Film dan Televisi ISI Surakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun