Mohon tunggu...
Lintang Hayyu
Lintang Hayyu Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

An Undergraduate degree student majoring in Public Health at Airlangga University who has an interest in writing, either fiction or non-fiction. Had published an independent book with an ISBN entitled "Luna(r)". Participated in several National and International Scientific Writing competitions.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Kesehatan Masyarakat dan Peran Penting Kesehatan Masyarakat di Indonesia

6 September 2024   07:53 Diperbarui: 10 September 2024   22:03 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai sejak pemerintahan Belanda pada abad ke16. Telah dimulai dengan adanya upaya pemberantasan cacar dan kolera yang sangat ditakuti masyarakat pada waktu itu. Memasuki zaman kemerdekaan, salah satu tonggak penting perkembangan kesehatan masyarakat di Indonesia yaitu diperkenalkannya konsep Bandung (Bandung Plan) tahun 1951 oleh Dr. Y. Leimena & Dr. Patah selanjutnya dikenal dengan istilah Patah -- Leimena. 

Isinya bahwa pelayanan kesehatan masyarakat , aspek kuratif dan aspek preventif tidak boleh dipisahkan baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas. Tahun 1956 oleh Dr. Y. Sulianti didirikan proyek Bekasi (tepatnya lemah abang) sebagai proyek percontohan atau model pelayanan bagi pengembangan kesehatan masyarakat pedesaan di Indonesia dan sebagai pusat pelatihan tenaga kesehatan. Konsep ini merupakan model atau konsep keterpaduan antara pelayanan kesehatan pedesaan dan pelayanan medis, juga menekankan pada pendekatan tim dalam pengelolaan program.

Sejarah pendirian Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) di Indonesia memiliki perjalanan yang panjang dan penuh dinamika, dimulai dengan berdirinya FKM UI di Jakarta pada tanggal 1 Juli 1965. Pendirian ini kemudian diikuti oleh terbentuknya FKM UNHAS di Ujung Pandang pada tahun 1982, serta FKM UNAIR di Surabaya, FKM UNDIP di Semarang, dan FKM USU di Medan. 

Pada era 1950-an, beberapa profesor yang berdedikasi sudah mulai mengajar mata kuliah kesehatan masyarakat di bawah naungan Fakultas Kedokteran, meskipun disiplin ini belum memiliki fakultas tersendiri. Pada tahun 1959, Prof. Mochtar, seorang tokoh visioner dalam bidang kesehatan masyarakat, mengajukan usul yang sangat penting kepada rektor UI untuk mendirikan Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia. 

Usulan ini didasarkan pada pandangannya bahwa pengembangan ilmu kesehatan masyarakat yang independen tidak dapat dilakukan secara optimal di bawah Fakultas Kedokteran karena adanya banyak potensi konflik kepentingan dan perbedaan pendekatan keilmuan. Usulan ini tidak berhenti di sana, karena pada tahun 1962, Prof. Sayono Sumodijoyo melanjutkan gagasan tersebut dengan penuh semangat, yang akhirnya berbuah dengan keluarnya Surat Keputusan No. 153/1965. 

Melalui keputusan inilah, FKM UI secara resmi didirikan dan tanggal berdirinya ditetapkan pada 1 Juli 1965, menandai babak baru dalam pengembangan kesehatan masyarakat di Indonesia.

Hingga saat ini, terdapat 5 universitas yang memiliki Program Studi Kesehatan Masyarakat, diantaranya yaitu Universitas Indonesia yang merupakan pelopor Fakultas Kesehatan Masyarakat di Indonesia. 

Kemudian terdapat Universitas Diponegoro, Universitas Hasanuddin, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Airlangga. Tiap Universitas memiliki peminatan lanjutan yang berbeda. Tetapi sejatinya, mereka semua memiliki 3 pilar utama Kesehatan Masyarakat, yaitu Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian. Bahkan, dengan berjalannya waktu Fakultas Kesehatan Masyarakat dapat memecah menjadi program studi Gizi.

Kesehatan masyarakat di Indonesia dimulai pada masa kolonial Belanda dengan fokus pada pemberantasan penyakit seperti cacar dan kolera. Konsep Patah-Leimena pada 1951 memperkenalkan pendekatan kesehatan terpadu. Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) pertama kali didirikan di Universitas Indonesia pada 1965, diikuti oleh universitas lain seperti UNHAS, UNAIR, UNDIP, dan USU. 

FKM berfokus pada tiga pilar utama: pendidikan, penelitian, dan pengabdian, serta berkontribusi pada pengembangan program studi gizi. Kesehatan masyarakat memainkan peran vital sebagai bentuk pengabdian di Indonesia, mengingat tantangan kesehatan dan kurangnya akses layanan kesehatan, dan ketidaksetaraan kesehatan antarwilayah. Melalui pendekatan preventif dan promotif, kesehatan masyarakat berupaya mencegah penyebaran dan mengurangi dampak penyakit.

KATA KUNCI : Ilmu, Kesehatan, Masyarakat, Sejarah, Universitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun