Mohon tunggu...
Lintang Fauziyah
Lintang Fauziyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Akuakultur Universitas Airlangga

-

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

ASDP Layani 1.908 Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk Selama Libur Natal

30 Desember 2024   09:58 Diperbarui: 30 Desember 2024   09:56 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kabupaten Banyuwangi, yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, kembali menjadi jalur vital penghubung dengan Pulau Bali selama libur Natal 2024. Aktivitas di Pelabuhan Ketapang meningkat tajam, dengan ASDP (PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) mencatat sebanyak 1.908 trip penyeberangan dari Ketapang menuju Gilimanuk, Bali. Jumlah ini mencerminkan lonjakan mobilitas masyarakat selama musim liburan.  

Dalam rentang waktu 18 hingga 25 Desember 2024, ASDP berhasil melayani hingga 239 trip per hari di lintasan ini. Data menunjukkan lintasan Ketapang-Gilimanuk menjadi jalur penyeberangan tersibuk secara nasional dibandingkan lintasan lainnya, termasuk Merak-Bakauheni. Tingginya intensitas ini disebabkan oleh meningkatnya volume penumpang, kendaraan pribadi, serta kendaraan logistik yang menuju Bali.  

Penyebab Lonjakan Aktivitas di Pelabuhan Ketapang  

Lonjakan penyeberangan selama libur Natal dipengaruhi oleh beberapa faktor utama:  

1. Arus Mudik dan Wisatawan
   Libur Natal menjadi salah satu periode di mana banyak masyarakat melakukan perjalanan ke Bali untuk mudik atau wisata. Peningkatan ini memicu antrean kendaraan, terutama roda empat dan roda dua pribadi.  

2. Peningkatan Kendaraan Logistik
   Selain wisatawan, banyak truk logistik yang mengangkut kebutuhan pokok untuk Pulau Bali. Hal ini menambah kepadatan, terutama pada dermaga khusus angkutan barang.  

3. Kondisi Cuaca
   Cuaca buruk seperti angin kencang dan ombak tinggi di Selat Bali memperlambat waktu bersandar kapal, sehingga menyebabkan antrean kendaraan mengular.  

4. Keterbatasan Kapasitas Dermaga
   Meskipun telah dilakukan upaya penambahan dermaga seperti Dermaga Bulusan, lonjakan kendaraan selama libur Natal tetap membuat kapasitas dermaga utama terbatas.  

Dampak Kemacetan Selama Libur Natal  

Lonjakan aktivitas di Pelabuhan Ketapang memberikan dampak signifikan, baik positif maupun negatif:  

1. Ekonomi
   Meskipun meningkatkan aktivitas perdagangan antara Jawa dan Bali, kemacetan yang terjadi menyebabkan keterlambatan pasokan barang ke Bali, yang dapat memengaruhi harga barang di pasar.  

2. Kualitas Layanan
   Antrean panjang menurunkan kepuasan pengguna jasa dan memengaruhi reputasi layanan pelabuhan.  

3. Lingkungan
   Tingginya jumlah kendaraan yang mengantre meningkatkan emisi gas buang, yang berkontribusi pada pencemaran udara.  

4. Sosial  
   Penumpang mengeluhkan waktu tunggu yang lama, yang mengganggu kenyamanan perjalanan dan jadwal mereka.  

 Upaya ASDP untuk Mengatasi Kemacetan  

ASDP bersama pihak kepolisian telah melakukan berbagai langkah untuk mengurangi kemacetan selama periode ini:  

1. Penambahan Armada Kapal
   ASDP mengoperasikan lebih banyak kapal feri untuk mempercepat proses penyeberangan.  

2. Pengoperasian Dermaga Bulusan  
   Dermaga tambahan ini digunakan untuk melayani truk logistik, sehingga mengurangi beban di dermaga utama.  

3. Sistem Buffer Zone
   Kendaraan diarahkan ke buffer zone sebelum memasuki pelabuhan untuk mengurangi antrean di jalan utama.  

4. Peningkatan Pengawasan  
   Pihak kepolisian ditempatkan di titik-titik strategis untuk mengatur lalu lintas, terutama di jalur Jember-Banyuwangi yang mengalami peningkatan volume kendaraan hingga 40%.  

Penutup  

Dengan total 1.908 trip selama libur Natal, Pelabuhan Ketapang menunjukkan perannya yang sangat penting dalam mendukung mobilitas masyarakat antar pulau. Meskipun dihadapkan pada tantangan cuaca buruk dan lonjakan volume penumpang, upaya ASDP dalam meningkatkan kapasitas layanan menjadi langkah strategis yang patut diapresiasi. Ke depannya, perlu terus dilakukan pengembangan infrastruktur dan teknologi agar pelayanan di Pelabuhan Ketapang semakin optimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun