Mohon tunggu...
Linta Krida10
Linta Krida10 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa TKDN/pertukaran mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg

19 Januari 2025   13:30 Diperbarui: 19 Januari 2025   13:30 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg

Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Lawrence Kohlberg merupakan salah satu kontribusi terbesar dalam psikologi perkembangan, khususnya dalam memahami bagaimana individu mengembangkan penalaran moral mereka seiring bertambahnya usia. Kohlberg, yang terinspirasi oleh teori perkembangan kognitif Jean Piaget, berpendapat bahwa perkembangan moral adalah proses yang melibatkan pertumbuhan dalam cara individu berpikir tentang keadilan dan moralitas. Dalam artikel ini, kita akan membahas tahapan-tahapan perkembangan moral menurut Kohlberg serta implikasinya dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari.

Konsep Dasar Teori Kohlberg

Kohlberg mengemukakan bahwa perkembangan moral terjadi dalam enam tahap yang dikelompokkan menjadi tiga level utama: prakonvensional, konvensional, dan pasca-konvensional. Setiap level terdiri dari dua tahap yang mencerminkan cara individu menalar situasi moral dan membuat keputusan berdasarkan nilai-nilai etika.

1. Level Prakonvensional: Pada level ini, penalaran moral didasarkan pada konsekuensi langsung dari tindakan. Individu cenderung mematuhi aturan untuk menghindari hukuman atau untuk mendapatkan imbalan.

   - Tahap 1: Orientasi Hukuman dan Kepatuhan: Pada tahap ini, anak-anak memahami bahwa tindakan yang salah akan menghasilkan hukuman. Mereka mematuhi aturan untuk menghindari sanksi.

   - Tahap 2: Orientasi Relativis-Instrumental: Di tahap ini, individu mulai memahami bahwa tindakan dapat dinilai berdasarkan keuntungan pribadi. Mereka melakukan sesuatu jika mereka percaya itu akan menguntungkan mereka.

2. Level Konvensional: Pada level ini, individu mulai mempertimbangkan norma-norma sosial dan peran mereka dalam masyarakat. Penalaran moral didasarkan pada pengakuan terhadap otoritas dan standar sosial.

   - Tahap 3: Orientasi Baik-Anak yang Baik: Individu berusaha untuk memenuhi harapan orang lain dan berperilaku baik agar diterima dalam kelompok sosial mereka.

   - Tahap 4: Orientasi Pemeliharaan Ketertiban Sosial: Pada tahap ini, individu memahami pentingnya hukum dan peraturan untuk menjaga ketertiban sosial. Mereka merasa berkewajiban untuk mematuhi hukum demi kebaikan masyarakat.

3. Level Pasca-Konvensional: Di level ini, individu mengembangkan prinsip moral yang lebih abstrak dan universal yang mungkin tidak selalu sejalan dengan hukum atau norma sosial.

   - Tahap 5: Orientasi Kontrak Sosial: Individu mulai melihat hukum sebagai kontrak sosial yang harus dipatuhi, tetapi juga dapat diubah jika tidak mencerminkan keadilan.

   - Tahap 6: Orientasi Prinsip Etika Universal: Pada tahap tertinggi ini, individu berpegang pada prinsip-prinsip moral universal yang mencakup keadilan, hak asasi manusia, dan nilai-nilai kemanusiaan lainnya.

Implikasi Teori Kohlberg

Teori perkembangan moral Kohlberg memiliki banyak implikasi dalam berbagai bidang, terutama pendidikan dan pengembangan karakter. Berikut adalah beberapa implikasinya:

- Pendidikan Moral: Dengan memahami tahapan perkembangan moral, pendidik dapat merancang kurikulum yang mendukung pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa tentang isu-isu moral. Misalnya, diskusi tentang dilema moral dapat membantu siswa memahami perspektif yang berbeda dan meningkatkan kemampuan penalaran mereka.

- Pengembangan Karakter: Sekolah dapat menerapkan program-program pengembangan karakter yang mendorong siswa untuk berpikir tentang nilai-nilai etika dan tanggung jawab sosial. Ini dapat membantu menciptakan lingkungan sekolah yang positif di mana siswa belajar untuk saling menghormati dan bekerja sama.

- Keterlibatan Orang Tua: Orang tua juga memiliki peran penting dalam perkembangan moral anak-anak mereka. Dengan terlibat dalam diskusi tentang nilai-nilai dan etika di rumah, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang perilaku yang benar dan salah.

Kritik terhadap Teori Kohlberg

Meskipun teori Kohlberg telah banyak diterima, ada beberapa kritik terhadap pendekatannya. Beberapa peneliti berpendapat bahwa teori ini terlalu fokus pada penalaran kognitif dan kurang memperhatikan faktor emosional dan konteks sosial dalam pengambilan keputusan moral. Selain itu, kritik lain menunjukkan bahwa teori ini mungkin tidak sepenuhnya universal karena budaya dapat mempengaruhi pandangan individu tentang moralitas.

Kesimpulan

Teori perkembangan moral Lawrence Kohlberg memberikan wawasan penting tentang bagaimana individu mengembangkan pemahaman mereka tentang keadilan dan etika seiring bertambahnya usia. Dengan mengenali tahapan-tahapan perkembangan moral ini, pendidik dan orang tua dapat lebih efektif dalam mendukung pertumbuhan karakter anak-anak mereka. Meskipun ada kritik terhadap teori ini, kontribusinya terhadap pemahaman kita tentang perkembangan moral tetap signifikan dan relevan dalam konteks pendidikan modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun