Mohon tunggu...
Lina Ramdhani Nur Sari
Lina Ramdhani Nur Sari Mohon Tunggu... Wirausaha -

Orang yang masih harus banyak belajar dalam menulis, supaya handal.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Peran Sederhana dari Masyarakat yang Tak Banyak Guna yang Juga Masih Belajar Bermurah Senyum

4 Oktober 2016   11:13 Diperbarui: 4 Oktober 2016   11:32 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selintas dibenak ada tanya ketika melihat mereka yang memilih berlibur ke Negara tetangga, apakah karena gengsi? Saya coba perhatikan dari hasil jepretan-jepretan mereka disana, yang terlihat memang terlihat indah dan menggiurkan bahkan membuat iri untuk bisa menginjakan kaki disana juga.

Ketika mata masih menatap senyum mereka yang sumbringah dengan background yang aduhai, muncul satu pertanyaan, mungkinkah yang terpikir ini adalah salah satu penyebab yang membuat terlihat indah serta menggoda orang-orang untuk berkunjung kesana? Seketika itu juga teringat satu pepatah analogi dimana “ada seorang gelandangan dan seorang pengusaha, gelandangan tersebut menggunakan baju compang camping, sedangkan si pengusaha mengenakan setelan kemeja berdasi. Pastilah si pengusaha yang lebih enak untuk dipandang mata”. Disini mata tidaklah melihat dari status sosial, akan tetapi visual mengisyaratkan bahwa individu dengan gaya hidup yang bersih, akan terlihat lebih menarik dan mengundang first impression yang baik pula, begitupun sebaliknya. Otakpun seolah mengiyakan salah satu alasan nya adalah kebersihan. Ya, BERSIH.

Saling Peduli

Dalam hati tergugah untuk bisa berperan membuat Negara tercinta ini menjadi lebih bersih, lebih rapi, lebih ramah dan membuat masyarakatnya sendiri bahkan orang luar bisa lebih betah. Namun apa peran yang bisa saya lakukan untuk bisa terlibat, sedangkan saya sendiri hanya masyarakat biasa yang tidak banyak guna.

Miris ketika melihat fakta, di lingkungan sekitar saya sendiripun masih banyak warga yang membuang sampah ke sungai, dipinggir jalan rel kereta karna wilayah tempat tinggal kami berdekatan dengan rel kereta, hingga masih sangat banyak warga yang membuang plastik/bungkus bekas makanan/minuman berserakan dimana saja. Memang ini seperti permasalahan klasik yang tidak ada hentinya, mungkin bahkan sampai bosan mendengarnya. Tapi memang itulah yang terjadi, masih banyak bahkan sangat banyak yang seperti itu.

Dan kemudian bertanya lagi dalam benak, bagaimana suatu Negara bisa bersih juga rapi ketika masyarakatnya sendiri tidak ada kemauan untuk selalu menjaga kebersihan. Ya, mungkin inilah kesempatan buat saya untuk bisa berperan untuk bangsa.

Saya jadi teringat dulu sewaktu masih sekolah, pernah ada seorang teman yang menegur ketika saya hendak membuang botol bekas minuman, untuk tidak membuang sembarangan dengan alasan bisa merugikan orang lain. Mungkin tidak merugikan untuk kita, tapi bagaimana untuk orang lain yang akan terkena dampak dari perbuatan kita. Pepatah itupun sampai saat ini tetap melekat diingatan. Dan membuat saya tergerak untuk melakukan hal yang sama yaitu saling mengingatkan.

Ketika hal-hal penting yang dianggap sepele, dari sana saya mencoba untuk saling mengingatkan mulai pada diri sendiri, keluarga, tetangga, sampai ketika ada orang yang hendak membuang sampah maupun bekas makanan tidak pada tempatnya yang kebetulan terlihat oleh saya sendiri untuk kemudian memberitahunya agar membuangnya di tempat semestinya. Tentunya dengan memberikan pengertian bagaimana kerugian sampai akibat yang akan diperoleh jika membuang sampah sembarangan, seperti lingkungan tempat tinggal yang akan terlihat kotor, terlihat kumuh sampai bisa menyebabkan banjir karna sungai yang tercemar sampah. Inipun menjadi pengingat untuk saya sendiri agar tetap membiasakan diri disiplin bersih.

Mungkin ini suatu tindakan yang kecil dan dampak yang dihasilkanpun mungkin tidak signifikan, tapi coba bayangkan ketika ini dilakukan semua orang. Bisa jadi hanya jalanan bersih yang kita temui, sungai yang mengalir lancar tanpa sumbatan sampah, sampai hanya orang-orang yang peduli akan kebersihan lingkungan yang akan kita temui.

Gerakan kecil ini saya harap orang lainpun bisa sama-sama ikut melakukan hal seperti yang saya lakukan yaitu saling mengingatkan,untuk bisa membangun sikap mental masyarakat agar peduli dengan kebersihan lingkungannya.

Belajar Bermurah Senyum

Selain saling mengingatkan untuk berbudaya bersih, sayapun mencoba untuk menebar senyum untuk menjadi pribadi yang murah senyum. Bagi sebagian orang mungkin mudah untuk melakukan nya, bahkan mungkin akan sangat mudah untuk dilakukan bagi yang terbiasa.

Saya sendiripun orang yang tidak terbiasa menebar senyum kesetiap orang, apalagi ke orang yang tidak dikenal. Bisa dikata saya pun masih belajar untuk terus menerapkan sikap yang sangat banyak manfaatnya dan sebenarnya mudah dilakukan yaitu murah senyum. Akan tetapi saya tetap coba berkomitmen untuk sebisa mungkin memberi senyum ke setiap orang yang saya temui di setiap hari nya, karna saya meyakini bahwa orang yang suka tersenyum senantiasa membawa kebahagiaan buat orang yang ada di sekitarnya. Itupun sudah saya rasakan sendiri.

Dulu dikampung saya ada sesosok wanita paruh baya, beliau seorang guru yang sangat inspiratif. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih pada Almarhumah Bu Lili yang sudah memberi kebahagiaan pada kami dan manfaat yang banyak serta sikap yang dilakukan beliau yang semoga bisa kami contoh. Apa yang dilakukan seorang ibu ini yang sebenarnya bisa membuat kami merasakan kebahagiaan yaitu ketika beliau memulai kegiatan sehari-harinya sebagai seorang guru yang ketika hendak berangkat kesekolah, beliau selalu menenteng tas kecil yang isinya makanan yang memang disiapkan beliau untuk dibagikan kesetiap anak-anak yang beliau temui dengan sunggingan kedua ujung bibir beliau yang merekah yang membuat orang senang melihatnya. Itu terjadi disetiap hari. Apa yang dilakukan beliaupun membuat anak-anak bahkan rela menunggu disetiap pagi sebelum beransekolah hanya untuk bertemu beliau, dan menerima makanan yang memang tak seberapa namun kebahagiaan tak terhitung diperoleh ketika menerima sebuah senyuman serta sapaan yang diberikan beliau yang membuat semangat di awal hari.

“Tersenyumlah dengan HATImu, dan kau akan mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu”. Ya, seperti yang dilakukan beliau yang memberi senyuman dari hati dan memberikan dampak yang besar pada kami.

Orang yang ramah pasti akan membuat orang lain ingin terus melihatnya. Dan selain bisa memberikan kebahagiaan, salah satu dampak dari senyumanpun, bisa mendatangkan rezeki.

Saya teringat ketika ikut Ibu yang akan membeli baju seragam di pasar, disana ada salah satu pedagang yang menjual seragam bisa sangat laku ketika disekelilingnyapun banyak yang berjualan barang dagangan yang serupa. Saya perhatikan apa sebenarnya yang membuat pedagang tersebut bisa jauh lebih laku dari pedagang lainnya, apakah kelebihannya dari kualitas barang yang didagangkan? Karena penasaran sayapun mendatangi setiap toko yang menjual seragam tersebut. Dan kalau saya coba bandingkan sebenarnya kualitas barang dagangannyapun sama saja dengan pedagang-pedagang lain, tapi memang ada satu kelebihan yang pedagang tersebut tawarkan yang pedagang lain tidak lakukan itu, yaitu senyum. Senyum yang selalu pedagang tersebut sematkan serta keramahan tamahan yang selalu ditampakkan kepada setiap para pelanggannya tak terkecuali ke pelanggan yang ternyata tidak jadi beli, tetapi pedagang tersebut tetap ramah dan memberi senyum. Tak heran banyak pembeli yang tak bosan untuk kembali berbelanja disana.

Banyak sekali manfaat, dampak serta keuntungan yang ditimbulkan dari sebuah senyuman. Mulai dari bisa menimbulkan kebahagian, ketertarikan, kesehatan bahkan sampai bisa mendatangkan rezeki. “Sudahkah anda tersenyum hari ini?” Pertanyaan ini selalu menjadi pengingat saya untuk selalu bermurah senyum.

Maka dari itu, selain membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya juga mari kita membiasakan diri untuk murah senyum.

Semoga tindakan kecil ini bisa membantu program pemerintah khususnya program Gerakan Berbudaya Bersih dan Senyum (GBBS) yang diselenggarakan Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim).

Kebersihan sendiri selain membuat Negara kita tampil menarik juga membuat masyarakatnya sehat. Serta keramah tamahan yang sudah melekat dengan masyarakatnya yang murah senyum, tentu bisa membuat kita semakin berbangga terhadap bangsa.

Facebook

Twitter 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun