"Jika melihat pernyataan Jokowi saat menghadiri Forum Ekonomi Umat yang diselenggarakan MUI pada Sabtu lalu, sepertinya Jokowi akan melakukan resuffle jilid III," kata dia saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (27/4/2017) di Jakarta.
"Jika melihat polanya, sinyal reshuffle jilid III terang benderang seiring pernyataan Jokowi dalam forum MUI tersebut," ungkap Adi.
Kebiasaan Jokowi tersebut pernah terbukti pada saat Reshuffle Kabinet Jilid 2 tahun 2016 lalu. Pada Sabtu, (26/12/2015) lalu di Boyolali, Jawa Tengah, Jokowi juga menyinggung soal pergantian kabinet.
"Saya selalu memantau pembangunan-pembangunan infrastruktur di daerah karena ini sangat penting. Jika saya monitor penggarapan jalan terasa lambat, saya langsung tanya mengapa lambat. Dijawab ada masalah pembebasan tanah, saya langsung telepon Menteri Agraria agar segera menyelesaikan persoalan itu. Saya beri waktu 1,5 bulan, kalau belum juga dikerjakan maka saya beri rapor merah. Itu yang nanti kena reshuffle. Begitu cara saya bekerja," kata Jokowi kala itu.
Namun setelah melontarkan pernyataan itu, Presiden Jokowi juga selalu membantah akan melakukan Reshuffle Jilid 2. Tapi tak lama setelah pernyataan tersebut diucapkan Jokowi, enam bulan kemudian tepatnya Juni 2016 Jokowi merombak susunan kabinetnya. Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan diganti Sofyan Djalil.
Atas dasar itulah, banyak pengamat politik menilai bahwa tak lama lagi Presiden Jokowi akan segera melakukan reshuffle kabinet pasca disampaikannya penilaian beberapa kementerian oleh Presiden Joko Widodo. Tak hanya disebabkan oleh faktor program dan target pembangunan saja, lebih dari itu, rencana Presiden Jokowi untuk melakukan Reshuffle Jilid 3 juga dinilai akan memiliki kaitan dengan persiapan politik Presiden Jokowi menjelang Pilpres 2019 mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H