Mohon tunggu...
Linggar Kharisma
Linggar Kharisma Mohon Tunggu... Politisi - Political Scientist In Digital Creative Industry

Political Scientist

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menggugat Metode Survei GRP

20 Januari 2017   16:29 Diperbarui: 20 Januari 2017   20:09 1762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Rilis Survei Elektabilitas GRP / (Foto: www.viva.co.id)

The presence of group-level information is required.

Ada dua hal penting dari kekurangan metode Multistage Sampling dari kedua artikel di atas, yaitu (1) Tidak seakurat Simple Random Sampling, artinya margin of error yang selama ini diklaim oleh semua lembaga tidak sesuai dan seharusnya lebih besar. (2) Hasil riset/survei dengan metode ini tidak akan pernah 100% mewakili populasi. Sedangkan selama ini para lembaga survei menyatakan hasil risetnya mewakili populasi.

Lalu mengapa para lembaga survei yang selama ini mengklaim menggunakan metode multistage random sampling menuliskan “mewakili populasi dengan margin of error x%?” Apakah sebab yang melatar belakangi hal tersebut? Adakah faktor ketidak tahuan, dan atau memang sengaja mengabaikan untuk tujuan tertentu?

Saya pun kemudian melanjutkan penelusuran di  internet, dengan kata kunci “Stratified Sampling”. Pada tautan Stat Trek (sumber) diungkapkan bahwa:

Stratified sampling has several advantages over simple random sampling. For example, using stratified sampling, it may be possible to reduce the sample size required to achieve a given precision. Or it may be possible to increase the precision with the same sample size.” 

Jadi, stratified sampling sejujurnya lebih teliti dari metode simple random sampling. Sedangkan multistage sampling tidaklah seakurat metode simple random sampling. Dengan demikian, sejatinya bisa disimpulkan bahwa Stratified Sampling lebih teliti dari Multistage Sampling.

Di tautan lain, melalui laman Wikipedia, paparan definisi stratified sampling lebih gamblang dibahas (sumber). Berikut ini saya sunting beberapa poin pentingnya:

In statistical surveys, when subpopulations within an overall population vary, it is advantageous to sample each subpopulation (stratum) independently.” 

Jadi bila populasinya heterogen, disarankan untuk melakukan sampling di setiap strata.

This often improves the representativeness of the sample by reducing sampling error. It can produce a weighted mean that has less variability than the arithmetic mean of a simple random sample of the population”. 

Sangat jelas dari kalimat ini bahwa stratified sampling meningkatkan keterwakilan (representativeness), padahal sebelumnya terungkap bahwa multistage sampling tidak akan pernah bisa merepresentasikan 100% populasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun