Itulah yang terjadi pada orang-orang yang duduk dipemerintahan baik  yudikatif, eksekutif, maupun legislatif, mereka secara psikologi terbiasa sejak mahasiswa mendapat eksistensi sosial yang lumayan besar, sehingga bisa mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu sekehendak mereka.
akhirnya terdesak oleh kebutuhan primitif mereka dan menggadaikan eksistensi sosial yang sebenarnya akan positif bila dimanfaatkan secara benar, tetapi menjadi salah karena disiitu juga ada kesempatan untuk mendapatkan materi, sehingga seiring berjalannya waktu akhirnya, kemudahan-kemudahan dalam mengakses kebutuhan primer hanya dengan duduk disenayan sana. menonkatifkan otak akhirnya selalu jalan pintas yang mereka ambil (Catat : kemudahan selalu melalaikan)
Memang harus ada pembagian yang jelas antara dua hal yang krusial tersebut.
Karena Bagi saya manfaat sosial itu adalah output dari kemanusiaan, jangan sampai terjebak antara kebutuhan primer yang memang sifat alami binatang.
Tapi Kita Manusia Bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H