Mohon tunggu...
Linggahayu
Linggahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi

Mahasiswi mendekati semester akhir yang dapat dikontak melalui Instagram @linggahayu. Menyukai segala sesuatu yang tidak buru-buru, cita-cita slow living di kota yang dingin.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Back to Nature, Konsep Berwisata ke Desa Tempur

11 Mei 2022   11:43 Diperbarui: 11 Mei 2022   11:54 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tempur Village, salah satu destinasi wisata yang berada di kecamatan Keling, Jepara, Jawa Tengah. Wisata ini menyuguhkan indahnya alam dan suasana asri pegunungan lengkap dengan hawa dingin yang akan terasa saat malam sampai pagi hari. Bahkan hingga pukul 7 pagi, hawa dingin masih menyelimuti daerah pegunungan tersebut dengan kabut yang menemani.

Saat memasuki daerah tempur, sangat sulit menemukan sinyal pada provider apapun. Hanya telkomsel yang beberapa kali sinyal datang dan menghilang, provider lainnya sama sekali tidak tersedia. Mengatasi hal ini, masyarakat yang tinggal disana memasang wifi di setiap rumah.

Jalan menuju dan saat menyusuri Desa Tempur, terbilang cukup kecil untuk mobil. Jalan hanya dapat dilalui oleh satu mobil. Jika dua mobil bersimpangan, maka salah satu sisi harus mengalah dan memberi jalan. Jalan yang dilalui juga berkelok dan lumayan ekstrem di beberapa titik. Saat belokan, pastikan anda membunyikan klakson untuk memberi tahu kendaraan di belokan lain jika anda juga melewati jalan tersebut. 

Direkomendasikan melewati jalan ini saat matahari masih menampakkan sinarnya, hindari berkendara di jalan seperti ini saat malam hari untuk meminimalisir hal hal yang tidak diinginkan karena minimnya penerangan pada jalan.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Desa tempur juga terkenal akan kopi khas tempur. Rasanya lebih nikmat disajikan ketika hawa dingin menerpa. Sembari melihat matahari terbit, kopi tempur yang disajikan dengan suhu panas sangat cocok dengan suasana pagi hari disana.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Berbeda dengan 4 tahun lalu saat penulis datang terakhir kali sebelum kunjungan bulan ini, banyak hal yang berubah. 4 tahun lalu, pemukiman penduduk tidak terlalu padat dan pengunjung tidak sebanyak sekarang. Karena mulai menjamurnya coffee shop, dengan iming iming view serta suasana pegunungan yang asri, pengunjung mulai mendatangi desa tempur untuk menikmati secangkir kopi di pegunungan.

Coffee shop yang terletak di Tempur lebih ramai di dataran yang lebih rendah, patokannya adalah sebelum plang atau tulisan "Tempur Village". Jika anda ingin berada di tempat yang lebih tinggi, terdapat pula beberapa cafe yang berada setelah plang atau tulisan "Tempur Village".

Berbicara tentang pegunungan tentu saja tidak jauh dengan kombinasi sungai dan hamparan sawah. Begitu pula di Desa Tempur, view pegunungan berkaitan erat dengan sungai dan sawah. Untuk turun ke sungai, di beberapa tempat telah tersedia jalan yang membantu akses naik turun ke sungai. 

Tentu saja bukan jalan dengan semen atau bebatuan yang sengaja dibangun, hanya jalan setapak yang sering digunakan orang lain sehingga menjadi jalan yang secara tidak sengaja digunakan orang lain juga.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Bebatuan menghiasi sungai dengan air mengalir yang jernih. Hati-hati, dibalik beberapa batu besar adalah tempat hidup ulat bulu yang gatal jika terkena bagian tubuh anda. Tapi tidak perlu khawatir, sensasi bermain air langsung ke sungainya sangat worth to try.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Cuaca akan tetap panas saat siang hari. Pastikan membawa topi atau pelindung lain jika anda ingin meminimalisir paparan sinar matahari. Direkomendasikan mendaki atau berjalan jalan keatas saat pagi hari agar tidak terlalu panas.

Beberapa toko oleh-oleh atau souvenir dapat ditemukan di Desa Tempur, menjual beragam kerajinan tangan ataupun kopi khas Tempur. Biasanya, warga setempat lah yang membuka toko tersebut. Dijual dengan harga yang beragam, buah tangan dari Desa Tempur dijual untuk umum.

Wisata Desa Tempur cocok dikunjungi saat berlibur, menyegarkan diri dengan konsep kembali ke alam, menikmati waktu tanpa terganggu oleh godaan sosial media karena minimnya sinyal. Seperti hidup di dunia baru. Tertarik mengunjungi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun